TEMPO.CO, Singapura - Biro Investigasi Korupsi Singapura atau Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura menangkap warga negara Singapura dan beberapa warga negara lain yang diduga terkait dengan pengaturan pertandingan.
Pertandingan yang akan diatur adalah pertandingan sepak bola SEA Games ke-28 yang telah dimulai pada Jumat, 29 Mei 2015, di Singapura. Pengungkapan ini bermula dari informasi yang diterima otoritas setempat soal praktek pengaturan pertandingan. (Baca: Blatter Terpilih Lagi, Figo: Hari Gelap buat Sepak Bola)
"Kami dibantu tim nasional Timor Leste," demikian pernyataan yang disampaikan CPIB, Sabtu, 30 Mei 2015. Timor Leste memang dijadwalkan bakal melaksanakan pertandingan pada Sabtu ini, 30 Mei 2015, melawan Malaysia.
CPIB pun segera melakukan operasi penangkapan sejak Kamis hingga Jumat kemarin. Hasilnya, seorang warga Singapura dan beberapa orang yang berkonspirasi ditangkap. Namun CPIB belum mengungkapkan identitas orang-orang yang ditangkap ini. Mereka masih menjalani pemeriksaan. (Baca: Sepp Blatter Terpilih Lagi Jadi Presiden FIFA)
Meski muncul kasus ini, pertandingan grup antara Timor Leste dan Malaysia akan tetap digelar sesuai rencana. "Kami bertemu pejabat Komite Nasional Olimpiade Timor Leste (NOC) agar terus melanjutkan pertandingan," ujar pejabat CPIB.
Dalam konsultasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), SEAGF (Federasi SEA Games), dan SINGSOC (Komite Organisasi SEA Games Singapura), kedua tim memutuskan untuk melanjutkan pertandingan. (Baca juga: Pemerintah Siap Tanggung Risiko Keputusan FIFA)
Selama Piala Dunia 2010, telah terjadi penangkapan terhadap 5.000 orang atas kasus kejahatan yang terorganisasi dengan praktek judi sepak bola di Asia. Duit yang disita tercatat hampir US$ 10 juta atau sekitar Rp 130 miliar.
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | NINIS CHARUNNISA