Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Uzur, Blatter Bakal Sulit Bawa Reformasi untuk FIFA  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Presiden FIFA Sepp Blatter ditemani Linda Barras dan Menteri Olahraga Swiss Ueli Maurer saat menghadiri acara pembukaan Kongres FIFA ke-65 di Zurich, Swiss, 28 Mei 2015. Sebelum dimulainya kongres delapan pejabat FIFA ditangkap karena terlibat skandal korupsi dan pemerasan. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA Sepp Blatter ditemani Linda Barras dan Menteri Olahraga Swiss Ueli Maurer saat menghadiri acara pembukaan Kongres FIFA ke-65 di Zurich, Swiss, 28 Mei 2015. Sebelum dimulainya kongres delapan pejabat FIFA ditangkap karena terlibat skandal korupsi dan pemerasan. REUTERS/Arnd Wiegmann
Iklan

TEMPO.COZurich - Sepp Blatter terpilih untuk kelima kalinya sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA untuk empat tahun ke depan. Namun Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) Wolfgang Niersbach memandang tidak akan ada perubahan dalam FIFA dengan kembali terpilihnya pria berpaspor Swiss itu. (Baca: Blatter Terpilih Lagi, Figo: Hari Gelap buat Sepak Bola)

"Saya tidak percaya Blatter akan berubah. Dengan usia 79 tahun, Anda telah tumbuh dengan gaya Anda," kata Niersbach, Sabtu, 30 Mei 2015. Menurut dia, hal itu memunculkan kekhawatiran organisasi FIFA tak akan berubah menjadi lebih baik. "Kami membutuhkan FIFA yang kuat, tapi itu sangat sulit."

Niersbach mengatakan FIFA mengalami masa sulit saat sembilan petinggi dan empat anggota eksekutifnya ditangkap karena dugaan korupsi, Rabu, 28 Mei 2015. Menurut dia, itu diibaratkan seperti badai yang melawan Blatter. "Pada akhirnya itu tidak cukup kuat membawa perubahan yang kita inginkan," ujarnya. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)

Sebenarnya, menurut Niersbach, FIFA memiliki harapan dengan adanya sosok Pangeran Ali bin Hussein dari Yordania, yang mundur saat putaran kedua pemungutan suara. "Di UEFA (Federasi Sepak Bola Eropa), sempat ada perasaan bahwa Pangeran Ali memiliki peluang, tapi akhirnya ia gagal," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pangeran Ali kalah dalam pemilihan Presiden FIFA yang digelar kemarin di Zurich. Pada putaran pertama, Blatter unggul dengan 133 suara, tapi belum bisa ditunjuk sebagai pemenang karena belum mencapai syarat dua pertiga dari total pemilih (209). Pemilihan dilanjutkan dengan pemungutan putaran kedua. Namun Ali memutuskan mundur. (Baca: Sepp Blatter Terpilih Lagi Jadi Presiden FIFA)

AFP | NINIS CHAIRUNNISA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

21 Desember 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. REUTERS
Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

Sepp Blatter mengatakan telah mencoba mengendalikan bisnis tetapi telah berulang kali gagal.


Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

12 November 2022

Seorang pria berdiri di samping patung Piala Dunia di kawasan Stadion Lusail di Lusail, Qatar, 10 November 2022.  Stadion Lusail memiliki kapasitas mencapai 80 ribu penonton. Lokasi stadion tersebut berada di Utara Doha, Qatar. REUTERS/Marko Djurica
Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

The Guardian merilis laporan adanya dugaan suap kepada para pejabat FIFA untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.


Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

9 November 2022

Stadion Lusail akan menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Desainnya mencerminkan mangkuk kerajinan tangan yang ditemukan di seluruh dunia Arab dan Islam selama kebangkitan peradaban. Stadion ini berkapasitas 80.000 kursi. Qatar2022.qa
Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengatakan seharusnya yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Amerika Serikat.


Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

19 Oktober 2022

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2022. Dalam pertemuan tersebut Pemerintah Indonesia dan FIFA sepakat untuk melakukan transformasi menyeluruh sepak bola Indonesia serta memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan FIFA. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

Gianni Infantino bertemu Presiden Jokowi bicarakan persepakbolaan nasional setelah Tragedi Kanjuruhan. Ini profil Presiden FIFA.


Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Presiden FIFA Sepp Blatter dilempari uang pecahan dolar A.S. oleh komedian Lee Nelson saat konferensi pers di markas FIFA, Zurich, Swis, 20 Juli 2015. Tahun 2015 diwarnai dengan berbagai peristiwa olahraga dunia yang tak terlupakan.  REUTERS/Arnd Wiegmann
Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.


FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

22 Desember 2020

Sepp Blatter. AP/Matthias Schrader
FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

Badan sepak bola dunia atau FIFA mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan kriminal terhadap mantan presidennya, Sepp Blatter.


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

3 Mei 2020

Sepp Blatter. AP/Matthias Schrader
FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA mendesak Kejaksaan Agung Swiss melanjutkan proses penyelidikannya terhadap kasus pelanggaran hukum Sepp Blatter.


Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Penjaga gawang timnas Prancis, Hugo Lloris, mengajak dua putrinya untuk mencium trofi Piala Dunia yang telah diraih timnya setelah mengalahkan Kroasia dalam final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, 15 Juli. (AP Photo/Matthias Schrader)
Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.