TEMPO.CO, Zurich - Sepp Blatter terpilih untuk kelima kalinya sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA untuk empat tahun ke depan. Namun Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) Wolfgang Niersbach memandang tidak akan ada perubahan dalam FIFA dengan kembali terpilihnya pria berpaspor Swiss itu. (Baca: Blatter Terpilih Lagi, Figo: Hari Gelap buat Sepak Bola)
"Saya tidak percaya Blatter akan berubah. Dengan usia 79 tahun, Anda telah tumbuh dengan gaya Anda," kata Niersbach, Sabtu, 30 Mei 2015. Menurut dia, hal itu memunculkan kekhawatiran organisasi FIFA tak akan berubah menjadi lebih baik. "Kami membutuhkan FIFA yang kuat, tapi itu sangat sulit."
Niersbach mengatakan FIFA mengalami masa sulit saat sembilan petinggi dan empat anggota eksekutifnya ditangkap karena dugaan korupsi, Rabu, 28 Mei 2015. Menurut dia, itu diibaratkan seperti badai yang melawan Blatter. "Pada akhirnya itu tidak cukup kuat membawa perubahan yang kita inginkan," ujarnya. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)
Sebenarnya, menurut Niersbach, FIFA memiliki harapan dengan adanya sosok Pangeran Ali bin Hussein dari Yordania, yang mundur saat putaran kedua pemungutan suara. "Di UEFA (Federasi Sepak Bola Eropa), sempat ada perasaan bahwa Pangeran Ali memiliki peluang, tapi akhirnya ia gagal," tuturnya.
Pangeran Ali kalah dalam pemilihan Presiden FIFA yang digelar kemarin di Zurich. Pada putaran pertama, Blatter unggul dengan 133 suara, tapi belum bisa ditunjuk sebagai pemenang karena belum mencapai syarat dua pertiga dari total pemilih (209). Pemilihan dilanjutkan dengan pemungutan putaran kedua. Namun Ali memutuskan mundur. (Baca: Sepp Blatter Terpilih Lagi Jadi Presiden FIFA)
AFP | NINIS CHAIRUNNISA