TEMPO.CO, Riga – Jaksa Agung Amerika Serikat, Loretta Lynch, menolak berkomentar apakah Presiden Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Sepp Blatter telah menjadi orang yang diselidiki pihak berwenang AS dalam kaitan dengan penyelidikan skandal korupsi di FIFA.
"Dengan menghormati penyelidikan pada FIFA sebagaimana diumumkan pekan lalu, kami tidak dapat memberikan komentar terhadap seseorang yang mungkin atau tidak dalam penyelidikan,” kata Lynch di Riga, ibu kota Latvia, Rabu, 3 Juni 2015. “Ini masalah yang sedang bergulir, ini kasus terbuka, jadi kami akan langsung berbicara di pengadilan.”
Blatter menyatakan pada Selasa, 2 Juni 2015, bahwa ia akan mundur sebagai Presiden FIFA terkait dengan penyelidikan kasus korupsi (di FIFA).
Seseorang yang menolak disebut namanya menyatakan kepada Reuters bahwa Blatter juga termasuk pejabat FIFA yang sedang dalam penyelidikan Jaksa dan Biro Penyelidik Federal AS (FBI). Blatter belum didakwa dengan tindakan pelanggaran hukum.
Ketika ditanya tentang pengungkapan segala sesuatu terkait dengan pembayaran yang dicurigai berkenaan dengan rencana Piala Dunia di Rusia pada 2018 dan Qatar 2022, Lynch mengatakan, “Pihak berwenang Swiss sedang menyelidiki masalah pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, dan selebihnya saya tidak dapat berkomentar.”
REUTERS | AGUS BAHARUDIN