TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Sembilan, Djoko Susilo, meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melaporkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ke polisi. Alasannya ada kejanggalan dalam laporan keuangan PSSI dan hingga kini lembaga sepak bola nasional itu tidak bersedia membuka laporan keuangan mereka.
"Kalau dengan penyelidikan, mungkin bisa seperti FIFA," ujarnya, Jumat, 5 Juni 2015. Aparat penegak hukum Amerika Serikat sedang menyelidiki dugaan korupsi dalam organisasi sepak bola dunia itu. Investigasi dugaan korupsi di FIFA berujung pada penahanan tujuh petingginya. Wakil Sekretaris Jenderal FIFA diduga menyalurkan suap sebesar US$ 10 juta kepada sejumlah petinggi lainnya.
Menurut Djoko, manajemen kompetisi di PSSI banyak bermasalah. Misalnya, ada 10 klub yang tidak punya nomor pokok wajib pajak (NPWP) tapi tetap diperbolehkan ikut kompetisi. Setelah Tim Sembilan mulai masuk, kini tinggal tersisa tiga klub saja yang tidak punya NPWP. Di antaranya Arema Cronus dan Persebaya. "Artinya kalau mereka tidak punya NPWP, berarti selama ini tidak bayar pajak. Ini bisa dipidana," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Swiss itu.
Djoko dan timnya sudah meminta Komisi Informasi Publik agar memerintahkan PSSI membuka data keuangannya. Namun upaya itu tidak kunjung mendapat hasil. "Ini hal yang simpel. Kalau mereka jujur, mau membuka pemasukan dari sponsor, penjualan tiket, dan FIFA," kata Djoko,
LINDA TRIANITA
