TEMPO.CO, Jayapura - Keputusan membubarkan tim Persipura Jayapura diambil setelah manajemen melakukan rapat tiga hari dan tiga malam. "Kami manajemen harus rapat maraton selama tiga hari berturut-turut untuk memutuskan ini," kata Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena, di Kota Jayapura, Jumat, 5 Juni 2015.
Bahkan, semalam sebelum diputuskan pembubaran tim pada Jumat, 5 Juni 2015, kata Rocky, pihaknya bersama pengurus harus menggelar rapat dari pukul 20.00 WIT hingga pukul 24.00 WIT. Rapat itu dilakukan di rumah kediaman Manajer Persipura Rudi Waswi pada Kamis malam, 4 Juni 2015.
Rapat terakhir inilah yang akhirnya mengambil keputusan bahwa tim harus dibubarkan akibat situasi kondisi persepakbolaan di Indonesia saat ini. Menurut Rocky, keputusan pembubaran tim Persipura Jayapura ini jelas sangat berat dan menyedihkan. "Pembubaran ini jelas terkait pembekuan PSSI oleh FIFA."
Rocky mengatakan pembubaran tim juga bentuk tanggung jawab pihaknya kepada sponsor. "Saya kira ini semua sudah selesai hari ini, saat pembubaran secara resmi diumumkan oleh Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano," katanya.
Rocky mengatakan Persipura hanya mau mengikuti kompetisi resmi dan diakui FIFA serta PSSI. Dengan begitu, kualitas Persipura akan terukur. "Kami tim yang sudah bermain tak hanya tingkat lokal dan nasional, tapi internasional. Kalau sekarang standar kami ada di AFC, itu memang kualitas kami ada di AFC."
Menurut Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano, keputusan pembubaran Tim Persipura Jayapura pada Jumat, 5 Juni 2015 ini belum diketahui para pelatih dan pemain Persipura. "Nanti baru akan diberitahukan secara langsung oleh Manajer Rudi Maswi," katanya singkat.
CUNDING LEVI