TEMPO.CO, Kallang - Tim nasional usia di bawah 23 tahun Indonesia menundukkan Kamboja dengan skor 6-1 di Jalan Besar Stadion, Singapura, Sabtu malam, 6 Juni 2015. Asisten pelatih, Zein Al Haddad, mengatakan kemenangan itu mencerminkan anak asuhnya sedang dalam performa yang sesungguhnya. “Seperti inilah permainan kami yang sebenarnya,” kata Al Hadad seusai laga.
Enam gol itu tercipta dari aksi hat-trick Muchlis Hadi Ning Syaifulloh pada menit 12, 68, dan 74. Kemudian Ahmad Mufiandani pada menit ke 37, Wawan Febriyanto pada menit 85, dan ditutup oleh Evan Dimas pada menit 90+3.
Garuda Muda hanya sekali kebobolan melalui hukuman pinalti yang dieksekusi Mony Udom Prak pada menit ke 56. Pinalti ierjadi setelah Syaiful Indra Cahya mendorong salah satu pemain Kamboja hingga terjatuh di kotak pinalti. Ia lantas didera kartu kuning.
Al Hadad mengatakan kekalahan di laga pertama melawan Myanmar menunjukkan timnya tak berada dalam kondisi sebenarnya. Mereka mengalami sebuah tekanan mental lantaran kisruh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dibekukan FIFA.
Oleh karena itu, Al Hadad menambahkan, timnas memasang pita hitam di lengan setiap pemain. Pita itu sebagai pertanda timnas sedang masa berduka akibat kisruh sepak bola Indonesia. “Semoga elemen yang terlibat dalam kasus ini sadar diri menyelesaikan persoalan ini secepatnya,” kata dia.
Menurut Al Hadad performa timnya diharapkan bertahan hingga laga melawan Singapura dan Philipina tiba. Sebab menekuk keduanya bakal memastikan timnas berlaga di semifinal sepak bola SEA Games ini. “Kami akan evaluasi segala kekurangan untuk menambah performa semakin baik,” katanya.
TRI SUHARMAN