Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Mafia Bola, Ini Kata Eks Komite Etik FIFA  

image-gnews
Ekspresi kekecewaan pemain Timnas Indonesia bersedih usai dikalahkan Thailand dalam Semifinal Sepakbola SEA Games 2015, di Singapura, 13 Juni 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Ekspresi kekecewaan pemain Timnas Indonesia bersedih usai dikalahkan Thailand dalam Semifinal Sepakbola SEA Games 2015, di Singapura, 13 Juni 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.COBandung - Mantan anggota Komite Etik Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Dali Tahir, menilai tim nasional U-23 tidak mungkin terlibat pengaturan skor pertandingan sepak bola dalam ajang SEA Games 2015 di Singapura.

“Jangan terlalu rendah memandang mereka. Kalaupun memang ada, ya, langsung tindak saja. Kemarin waktu ada kasus Timor Leste dengan Malaysia, kan, langsung ditangkap (pelakunya). Saya waktu itu jadi anggota komite etik FIFA, ada 12 orang yang dipecat,” ujar Dali saat ditemui wartawan di Sumedang, Rabu, 17 Juni 2015.

Menurut Dali, dua kekalahan beruntun yang diterima Indonesia dari Thailand dan Vietnam itu wajar, meski dengan skor yang cukup telak, 5-0. “Kita kalah sama tim-tim yang ranking-nya di atas kita lho, jadi jangan anggap ada pengaturan skor,” ucap Dali.

Dia menilai terjadi salah persepsi antara ekspektasi PSSI dan kondisi timnas U-23. Harapan PSSI yang ingin Evan Dimas cs menyumbangkan emas dalam cabang sepak bola di SEA Games sangat besar. Namun hal itu tidak berbanding lurus dengan kondisi pemainnya sendiri yang terkena dampak kisruh persepakbolaan Tanah Air.

“Persiapan anak-anak tidak bagus. Mereka sudah ada di Singapura dan akhirnya PSSI disuspend. Bayangin, kalau kita jadi pemain bola, pasti mentalnya terganggu,” tutur Dali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pengamatan Dali, faktor lain yang menyebabkan timnas U-23 tidak meraih medali dalam ajang SEA Games itu adalah persiapan yang ditempuh lawan cenderung lebih matang daripada timnas U-23 Indonesia.

“Kita harus lihat persiapan negara lain. Saya dengar Thailand dapat dukungan penuh dari pemerintahnya, sementara timnas kita harus dapat sumbangan dari kanan-kiri. Untuk perbaiki prestasi, bukan rumahnya diruntuhkan. Kalau mau tangkap tikus, jangan bakar rumahnya,” ujar Dali.

AMINUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.