TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Copa America 2015 sudah memasuki babak semifinal. Dari 12 negara peserta, hanya empat tim yang tersisa kini. Mereka adalah Cile, Argentina, Paraguay, dan Peru.
Cile sudah memastikan diri melaju ke babak final setelah menekuk Peru dengan skor 2-1 di Estadio Nacional, Santiago, pagi tadi. Sedangkan Argentina akan bertemu dengan Paraguay di Estadio Municipal, Concepción, pada Rabu, 1 Juli 2015.
Namun, tim mana pun yang lolos ke babak final lalu memenangi turnamen ini, juaranya tetap orang Argentina. Sebab, keempat tim yang lolos ke babak semifinal diarsiteki pelatih asal Argentina!
"Ini membuktikan bahwa kami tidak hanya memiliki pemain berkelas dunia, tapi juga pelatih-pelatih kelas atas," kata pelatih Paraguay, Ramon Diaz, seperti dikutip dari Reuters.
Ramon Diaz lahir di La Rioja pada 55 tahun lalu. Ia sempat enam kali membela timnas Argentina U-20 dan 22 kali bersama timnas Argentina senior sebelum menjadi pelatih.
Bisa dibilang, ia seorang Argentina tulen. Begitu juga dengan tiga pelatih lain, yakni Jorge Sampaoli (pelatih Cile), Ricardo Gareca (pelatih Peru), dan Gerardo Martino (pelatih Argentina).
Tentu saja, meski sama-sama berasal dari Argentina, mereka, kecuali Gerardo Martino, cukup profesional untuk tidak memberikan jalan mulus kepada Argentina. "Argentina tim yang hebat. Tapi kami akan bertarung melawan mereka dan memenangi laga ini," kata Ramon Diaz. Ia akan memimpin Paraguay saat berduel melawan Argentina.
Meski keempatnya sama-sama berasal dari Argentina, tak membuat semifinal dan partai final Copa America ini akan berjalan monoton. Sebab, masing-masing punya warna berbeda.
Ramon Diaz, misalnya, lebih suka memainkan strategi menunggu bola, sementara Jorge Sampaoli membuat Cile tampil agresif. Ricardo Gareca dan Gerardo Martino juga punya irama permainan sendiri. Bisa dibilang, empat pelatih tersebut sama-sama menari tango--tarian khas dari Argentina--tapi dengan musik yang berbeda.
ESPN FC | REUTERS | GOAL | DWI AGUSTIAR
