TEMPO.CO , Bandung: Salah satu juru gedor tim nasional U-23, Yandi Sofyan, masih ingin memperkuat Persib Bandung yang saat ini berstatus dibubarkan. Sebab, Yandi menganggap Persib sebagai tim kebanggaannya semenjak kecil.
"Emang untuk saat ini juga masih memprioritaskan di Persib. Kalau dibilang sih masih belum puas membela Persib masih pengin terus membela Persib dulu," ujar Yandi saat dihubungi via telepon seluler, Ahad, 5 Juli 2015.
Karena itu, Yandi akan menunggu terlebih dahulu sembari menunggu kepastian kompetisi tingkat nasional di tanah air kembali bergulir. Yandi cukup kecewa dengan keputusan yang diambil manajemen Persib dengan memutus kontrak pemain tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
Bahkan pemain kelahiran Garut, 25 Mei 1992 itu mengetahui kabar pemutusan kontrak pemain Persib dari media online. “Saya lagi di Banyuwangi waktu itu, kaget juga sih,” kata Yandi. Yandi adalah satu-satunya rekrutan lokal Maung Bandung—julukan Persib, pada 2015.
Yandi beserta rekan-rekannya di Persib kini harus berstatus bebas transfer. Hal itu merupakan akibat bubarnya skuad Persib Bandung yang merupakan imbas dari kisruh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementrian Pemuda dan Olahraga.
"Kalau kemarin kan baru bergabung sama Persib mungkin sekitar lima bulan, terus ada konflik, nyesek. Tidak dipungkiri lagi, saya di Persib betah sekali, bisa dekat dengan keluarga, main di daerah sendiri," ujar Yandi yang juga adik kandung mantan pesepakbola nasional Zaenal Arif itu.
Beberapa pemain Persib memang berancang-ancang pentas di kompetisi luar negeri. Namun, Yandi yang merupakan jebolan Brisbane Roar (Australia) belum kepikiran melanjutkan karier sepakbolanya di luar Indonesia.
"Belum ada yang nawarin. Tapi kita lihat dulu saja perkembangan kedepannya sepak bola Indonesia seperti apa. Saya sendiri buat sampai saat ini belim memikir ke sana. Memang dari pertama diputus kontrak juga saya masih memprioritaskan Persib dan berharap sepakbola ini kembali lancar secepatnya," kata Yandi.
AMINUDIN