TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyadari jika skandal pengaturan skor atau sepak bola gajah sudah ada sejak dahulu. "Sepak bola gajah merupakan sebuah fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapapun," ujar Imam di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2015.
Menurut Imam, selama ini lembaganya sulit untuk mengungkap siapa saja pelaku di balik sepak bola gajah. Musababnya, kata Imam, ialah adanya koordinasi yang baik antar seluruh pelaku yang terlibat dalam pengaturan skor pertandingan tersebut.
Namun saat ini, kata Imam, beberapa pihak yang terlibat dalam skandal pengaturan skor, seperti pemain hingga mantan pemain mulai berani mengungkap adanya praktek lancung dalam sepak bola tersebut.
Imam menegaskan akan berupaya untuk terus mendorong siapapun yang terlibat maupun yang dirugikan akibat adanya sepak bola gajah untuk berani membeberkan praktek lancung dalam sepak bola itu.
Sebelumnya, empat pemain PSS Sleman yaitu Monieaga, Ridwan, Satrio dan satu pemain lagi yang enggan disebut namanya, mengungkapkan adanya sepak bola gajah. Salah satu pemain, sempat membeberkan bahwa pihaknya dalam kasus sepak bola gajah kemarin menjadi korban dari skenario yang diatur manajemen lama PSS.
Selain itu, praktek lancung dalam sepak bola semakin kuat dengan adanya laporan dari Bambang Suryo pada Markas Besar Kepolisian RI ihwal dugaan pengaturan pertandingan di Liga Indonesia pada pertengahan Juni lalu. Bambang menyertakan barang bukti berupa daftar pertandingan yang sudah diatur. Dalam waktu dekat ini bahkan dia akan menyerahkan bukti transaksi rekening.
GANGSAR PARIKESIT