TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim Mitra Kukar, Jefri Sastra bersyukur timnya mampu memperoleh hasil imbang 2-2 saat menghadapi Bali United di laga kedua babak penyisihan grup C Piala Presiden, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis malam, 3 September 2015.
"Hasil imbang harus kami syukuri. Tapi bagi saya pemain Mitra Kukar sangat luar biasa bisa mengimbangi, walaupun keinginan kami adalah menang," ujar Jefri, usai pertandingan.
Menurut Jefri, gol Bali United terjadi karena kesalahan pemainnya sendiri. "Gol Bali United adalah mis komunikasi pemain belakang kami khususnya di sektor kiri," ujarnya.
Pertandingan Mitra Kukar melawan Bali United berlangsung sengit. Pada babak pertama, dua tim terus memberikan tekanan ke jantung pertahanan masing-masing. Namun, tidak ada satu gol tercipta hingga wasit Hadiyana meniup pluit panjang.
Memasuki babak kedua Bali United unggul lebih dulu lewat dua gol yang disarangkan Fadiel Sausu pada menit ke 54. Mitra Kukar membalas di menit ke-73 melalui tendangan penalti Zulkifli Sukur.
Dua menit setelah gol Zulkifli, Bayu Gatra membalasnya dengan mencetak gol sehingga Bali United kembali unggul. Mitra Kukar pun langsung membalasnya melalui sundulan kepala pemain pengganti Airlangga Sucipto pada menit ke-77. Kedudukan 2-2 bertahan hingga pertandingan berakhir.
Menurut pelatih Bali United, Indra Sjafri, secara teknis timnya lebih dominan menguasai permainan di awal pertandingan. "Kami dominan menguasai permainan sampai menit 35," ujarnya. "Ini pertandingan seru gol dibayar gol, ini menarik sekali, banyak pelajaran yang kami dapat dari pertandingan ini."
Ditanya soal gol penalti Zulkifli Syukur, Indra menolak berkomentar. "Saya tidak akan mengurus itu seumur hidup saya. Urusan wasit ya wasit," tambahnya.
Hasil imbang ini membuat perolehan poin Bali United menjadi 4 poin. Sebelumnya mereka menang 3-0 atas Persija. Sedangkan, Mitra Kukar baru mengumpulkan 2 poin karena sebelumnya mereka juga imbang 0-0 atas Persita Tangerang.
BRAM SETIAWAN
