TEMPO.CO, Jakarta - Juventus akan menghadapi klub Spanyol, Sevilla, dalam pertandingan penyisihan Grup D Liga Champions Stadion Juventus, Turin, Kamis dinihari, 1 Oktober 2015. Kendati memetik hasil bagus dalam pertandingan pertama melawan Manchester City, 15 September lalu, tim asuhan Massimiliano Allegri ini datang dengan kondisi tidak begitu baik.
Di Liga Italia Serie-A, Juventus menelan tiga kekalahan dalam enam laga awal musim ini. Mereka berada di peringkat ke-15 klasemen Serie-A dengan 5 poin dari enam pertandingan. Juventus tertinggal 10 poin dari Fiorentina yang saat ini menguasai puncak klasemen.
Salah satu penyebab kemunduran itu adalah cedera yang melanda. Mario Mandzukic yang dibeli dari Atletico Madrid untuk mengisi posisi Carlos Tevez absen tiga pekan karena cedera. Adapun Sami Khedira yang dibeli dari Real Madrid juga masih dililit cedera hamstring.
“Kondisi ini tidak mudah bagi Massimiliano Allegri. Pasti sulit baginya mengadaptasi strategi dengan kondisi pemain seperti ini,” kata kapten Juventus, Gianluigi Buffon. Namun Allegri harus secepatnya mencari jalan keluar jika ingin meraih hasil positif melawan Sevilla.
Sevilla adalah juara Liga Eropa musim lalu. Kekuatan mereka bisa dilihat saat klub asal Spanyol ini mencukur Borussia Monchengladbach dengan skor 3-0 pada laga pertama laga penyisihan Grup D, 11 September lalu.
Di La Liga, performa Sevilla juga sedang moncer setelah sukses menekuk Rayo Vallecano dengan skor 3-2 pada akhir pekan lalu. Namun, seperti juga Juventus, ini bukan awal musim yang ramah buat mereka.
Dalam enam laga pertama La Liga, Sevilla hanya memenangi satu pertandingan. Selebihnya dua kali seri dan tiga kali kalah. Kini mereka menempati peringkat ke-16 dalam klasemen La Liga.
Dengan demikian, Juventus masih punya peluang untuk mencari tiga poin dari Sevilla. “Kami memerlukan kemenangan ini untuk menemukan kembali antusiasme kami,” kata Buffon.
Setelah mengalami kekalahan demi kekalahan, yang dibutuhkan Juventus saat ini memang antusiasme. Untuk membangkitkan itu, seperti kata Buffon, mereka harus menyingkirkan dulu pembicaraan tentang scudetto. Sebab, itu hanya akan membuat mereka sakit hati.
FOOTBALL ITALIA | SOCCERLY | ESPN FC | DWI RIYANTO AGUSTIAR