TEMPO.CO, Gianyar - Pertandingan Pra PON Bali melawan Nusa Tenggara Barat babak kualifikasi PON 2016 yang harusnya digelar Senin sore, 5 Oktober 2015, dibatalkan. Alasan pembatalan karena tidak mendapat izin dari kepolisian.
I Gede Subrata selaku panitia pelaksana pertandingan telah berusaha mendapatkan izin kepolisian, tetapi gagal. "Kami telah berupaya melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan," kata Subrata, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin, 5 Oktober 2015.
Subrata telah mendapatkan surat rekomendasi dari Kepolisian Sektor. Namun, surat dari Kepolisian Resort Gianyar tidak juga mengeluarkan rekomendasi perizinan pertandingan. "Mereka tidak berani mengeluarkan izin karena kurang kelengkapan. Kelengkapan itu karena surat dari Tim Transisi ke Mabes Polri," ujar dia.
Tanpa ada surat dari Tim Transisi, kata Subrata, membuatnya kesulitan melaksanakan kegiatan. Apalagi, polisi tidak mengeluarkan rekomendasi berlangsungnya pertandingan.
Ia menyayangkan kejadian itu. Apalagi, jadwal pertandingan tiga tim Bali, NTB dan NTT sudah berada di Bali dan siap bertanding.
Subrata belum menghitung besarnya kerugian yang harus dialami panitia. "Kami belum hitung-hitung, pusing kepala ini, yang jelas secara moral kami dirugikan. Beban moral anak-anak yang sudah berlatih selama satu tahun itu yang jadi korban perasaan," ujarnya.
Subrata menyerahkan persoalan itu ke KONI. "Kami serahkan ke KONI. Induk kami KONI dan PSSI struktural ke atas. Itu sudah wewenang dari PSSI. Itu kami ikuti saja," kata dia.
Subrata menuturkan dirinya bingung saat menerima e-mail permakluman mengenai pembatalan pertandingan oleh Tim Transisi. "Kami diminta berkoordinasi ke Tim Transisi. Kami di PSSI tidak mengenal Tim Transisi," ujarnya. Ia berharap sepak bola nasional segera menemukan titik terang.
BRAM SETIAWAN