TEMPO.CO, Jakarta - Bekas manajer Liverpool Brendan Rodgers meramalkan The Reds akan bangkit dari keterpurukan beberapa pekan ke depan. Meskipun kecewa, ia merasa terhormat pernah menjadi manajer klub sepak bola legendaris Inggris tersebut.
Liverpool akhirnya memecat Brendan Rodgers beberapa saat setelah tim itu ditahan imbang oleh Everton dengan skor 1-1 pada pertandingan Minggu, 4 Oktober 2015.
Prestasi Liverpool terus melorot belakangan ini. Runner-up Liga Primer dua tahun lalu itu terjun bebas dengan berada pada peringkat ke-10 klasemen sementara Liga Primer.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui Asosiasi Manajer Liga, Rodgeers menyebutkan, Liverpool saat ini tidak memiliki kinerja maksimal karena tengah berada dalam masa peralihan. "Pasukan sekarang merupakan transisi. Tapi, mereka punya sejumlah pemain sangat berbakat dan menunjukan rasa kebersamaan yang kuat," tulisnya seperti dimuat laman resmi Asosiasi Manajer Liga pada Senin, 05 Oktober 2015. (Lihat video Cristiano Ronaldo Ukir Rekor Baru)
Ia menambahkan, para pemain Liverpool sebenarnya menunjukan perbaikan beberapa pekan ke depan. "Saya memperkirakan mereka akan terus berkembang dan maju beberapa pekan ke depan. Saya harap mereka dan penerus mereka akan cukup baik untuk sisa musim," katanya.
Meskipun dipecat, Rodgers mengaku bangga menjadi manajer Liverpool. "Saya tentu sangat kecewa meninggalkan Liverpool. Saya merasa terhormat dan istimewa mengelola salah satu klub terhebat tiga tahun belakangan," ujarnya.
Dalam pernyataan itu, Rodgers juga mengucapkan terima kasih pada para pemain karena kerja keras mereka. Ia bahkan berterimakasih pada pemilik klub yang memecatnya John Henry. "Saya ingin memberi ucapan terima kasih terutama pada John W Henry, Tom Werner dan Mike Gordon. Mereka memberi saya kesempatan besar ini. Meski kami tidak lagi bekerja sama, saya yakin hubungan dan pertemanan kami akan terus terjalin," katanya.
LMA | GURUH RIYANTO