TEMPO.CO, Jakarta -Perilaku manajer Chelsea Jose Mourinho menjadi contoh buruk bagi anak muda. Penilaian itu disampaikan legenda sepak bola Belanda Johan Cruyff, Selasa.
Mourinho telah menjadi berita utama selama beberapa minggu awal Liga Primer Inggris musim ini. Ia terus mengkritik manajer saingannya, termasuk Arsene Wenger. Ia juga menyalahkan, kemudian meminggirkan, Eva Carneiro, dokter tim yang akhinya meninggalkan klub.
Mourinho juga didakwa melakukan pelanggaran oleh Asosiasi Sepak Bola atas kritiknya kepada wasit setelah kekalahan 3-1 dari Southampton Sabtu lalu. Ia terancam dihukum. Yang menarik, pada saat sama timnya terpuruk dan hanya terpaut dua poin di atas zona degradasi.
"Apa yang saya suka tentang dia adalah dia selalu mampu menciptakan suasana yang baik dengan pemain. Yang saya tidak suka adalah bahwa ia selalu menempatkan dirinya di baris pertama," kata Cruyff dalam saluran televisi Inggris Sky Sports News.
"Dia harus berada di baris kedua. Ini mungkin karena latar belakangnya (bukan mantan pemain), yang tidak pernah disambut oleh 100.000 orang, atau disoraki oleh 100.000 orang."
Cruyff menilai ia juga bersikap begitu mingkin karena minat dari pers. "Tapi saya tidak berpikir ia mendidik anak-anak untuk bermain sepak bola atau mendidik untuk hidup," kata legenda Barcelona dan Ajax ini. "Dia harus bersikap lebih baik karena dia akan ada di media seluruh dunia. "
Cruyff, bintang simbol dari tim Belanda yang melegenda sejak tahun 1970-an, juga membuka kembali perseteruan lama dengan pelatih senegaranya Louis van Gaal, yang kini jadi manajer Manchester United.
"Dia tidak mendominasi," kata Cruyff yang kini berusia 68 tahun. "Saya suka mendominasi sepak bola. Manchester tidak bermain seperti itu. "
Cruyff menambahkan, "Di Inggris mereka bermain dengan cara berbeda; setiap orang memiliki gaya mereka sendiri. Sebuah campuran gaya selalu baik. Kemenangan penting, tapi bagian yang paling penting adalah penggemar. Penting bahwa bahwa orang-orang akan pulang dengan bahagia. Saatnya mereka pulang Anda harus memberi mereka sesuatu untuk dinikmati."
ANTARA
Baca juga:
G30S 1965: Terungkap, Kedekatan Soeharto dan Letkol Untung
G30S: Alasan Intel Amerika Incar Sukarno, Dukung Suharto