TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool akhirnya bersedia memberi kekuasaan penuh pada Jurgen Klopp untuk menentukan transfer pemain. Meskipun begitu, Klopp berjanji merundingkan rencana transfer sebelum ia mengambil keputusan.
Klopp mengaku, ia juga bakal kewalahan ketika merundingkan transfer pemain seorang diri. "Berunding soal transfer memang gila. Ini bukan masalah yang bisa Anda putuskan dalam 10 detik," ujarnya dalam konferensi pers pertama bersama Liverpool pada Jumat, 09 Oktober 2015.
Untuk itu, Klopp bersedia mendengarkan saran-saran pejabat Liverpool lainnya. Ia berharap, mereka akan memberi masukan-masukan untuk mempertimbangkan transfer pemain. "Kami ingin membahas para pemain yang baik pada tingkat tertinggi. Saya bukanlah seorang genius. Saya perlu orang lain untuk mendapat informasi sempurna. Dengan itu, kami kami akan memutuskan merekrut atau menjual pemain," ungkapnya seperti dikutip Daily Mail.
Meskipun membuka ruang perundingan, ia menekankan keputusan akhir transfer tetap berada di tangannya. "Saya cukup memiliki keputusan pertama dan terakhir," paparnya.
Klopp membenarkan ia memiliki tantangan berat untuk membawa Liverpool kembali juara. "25 tahun merupakan waktu yang lama. Semua orang berupaya keras untuk menjadi lebih baik dan merebut gelar," katanya soal paceklik piala Liga Primer bagi Liverpool.
Sebelumnya, kewenangan Komite Transfer Liverpool dianggap menjadi salah satu biang kerok keterpurukan tim ini. Komite itu berisikan bekas manajer, Brendan Rodgers dan para petinggi Liverpool. Ini membuat Rodgers tidak dapat dengan leluasa meracik pemain grup tersebut. Sebab, Rodgers hanya bisa mengusulkan transfer sedangkan keputusan akhir berada di tangan komite.
DAILY MAIL | GURUH RIYANTO