TEMPO.CO, BANDUNG - Laga persahabatan antara Persib Bandung melawan Malaysia All Star di Stadion Si Jalak Harupa, Kabupaten Bandung, terancam batal. Hingga hari ini, Jumat, 23 Oktober 2015, pihak penyelenggara belum mengantungi izin dari pihak kepolisian. Padahal pertandingan dijadwalkan akan digelar besok, Sabtu, 24 Oktober 2015.
Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, belum diberikannya izin pertandingan lantaran pihak penyelenggara baru membereskan syarat-syarat. Ia mencontohkan surat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia baru diterima pihaknya pada Kamis sore.
"Syarat-syarat baru diselesaikan mendekati pertandingan. Itu menyusahkan kami," ujar dia kepada usai rapat koordinasi Pawai Persib di markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jumat, 23 Oktober 2015.
Selain itu, ia menuturkan, pihak kepolisian di wilayah Kabupaten Bandung sedang fokus mempersiapkan pengamanan pemilihan kepala daerah dan pawai Persib keesokan harinya. "Besoknya kami akan mengamankan pawai Persib. Jadi kasihan anggota kami tidak ada istirahat," kata dia.
Ia pun menuturkan, sangat riskan memberikan izin pada pertandingan persahabatan itu lantaran pihak penyelenggara pertandingan dinilai tidak berpengalaman menggunakan Stadion Si Jalak Harupat.
"Panitia penyelenggara pertandingan ini bukan panitia yang biasa Persib gunakan," ujar dia. "Jadi mereka kami rasa belum berpengalaman menggunakan stadion Jalak Harupat."
Namun, apabila pertandingan harus digelar, pihaknya memberikan sejumlah pilihan. Di antaranya, pertandingan tersebut dimajukan menjadi sore hari dan tanpa penonton. "Itu opsi dari kami," kata dia.
Rencananya, Tim Malaysia All Star yang dilatih oleh mantan pemain Tim Nasional Malaysia akan menjajal kemampuan tim juara Liga Super Indonesia 2014 dan Juara Piala Presiden 2015 itu. Pertandingan akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung.
Pihak panitia pertandingan dari PSSI Jawa Barat mengklaim kedua tim siap tempur. Pihaknya pun menjamin pertandingan tersebut tidak berpotensi konflik. "Ini asli hiburan. Jadi beda dengan kompetisi," ujar Ketua PSSI Jabar Dudi Sutandi, Jumat, 23 Oktober 2015.
IQBAL T. LAZUARDI S