Korupsi FIFA, Pria 83 Tahun Penerima Suap Siap Diekstradisi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) Jose Maria Marin telah setuju diekstradisi ke Amerika Serikat terkait dengan skandal korupsi Federation Internationale de Football Association (FIFA), demikian diumumkan jaksa Swiss di Jenewa, Rabu, 28 Oktober 2015, waktu setempat.

Dia ditangkap polisi Swiss di Zurich bersama dengan enam ofisial FIFA lainnya pada 27 Mei 2015, berdasarkan permintaan penahanan dari Amerika Serikat.

Marin dituding menerima suap bernilai jutaan dolar AS dari perusahaan-perusahaan pemasaran olahraga terkait dengan penjualan hak-hak pemasaran untuk turnamen Copa America 2015, 2016, 2019, dan 2023, dan untuk Piala Brasil (Copa do Brasil) dari periode 2013-2022.

Baca:
Blatter Beberkan Skandal Piala Dunia & Korupsi FIFA 
Tujuh Nama Berebut Tempat Gantikan Blatter

Pria berusia 83 tahun tersebut, yang memimpin Confederacao Brasileira de Futebol (CBF) pada Maret 2012-April 2015, dituding membagi suap tersebut dengan tiga ofisial sepak bola lainnya.

Sebelumnya, Kantor Pengadilan Federal Swiss (FOJ) mengatakan para pengacara Marin menentang ekstradisi Marin ke AS, tapi ia sekarang telah menyetujui hal itu pada persidangan Selasa, 27 Oktober 2015.

"Di bawah Pasal Bantuan Timbal-Balik Swiss, mantan ofisial sepak bola harus ditempatkan di tahanan di pengawalan polisi AS dan dibawa ke AS dalam waktu sepuluh hari," tambah FOJ dalam pernyataannya.

Seperti Marin, mantan Wakil Presiden FIFA Jeffrey Webb juga telah setuju untuk diekstradisi ke AS. Ia telah diserahkan ke otoritas-otoritas AS pada 15 Juli. Lima ofisial sepak bola lainnya yang ditahan pada Mei masih menolak ekstradisi.

Berita Lain:
Blatter-Platini Diskors, Ini Bos Sementara di FIFA dan UEFA
Diskors, Presiden FIFA Non-Aktif Berupaya Pulihkan Reputasi

ANTARA