TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho adalah drama. Ia membawa Chelsea menjuarai Liga Primer Inggris musim lalu. Namun, dia juga yang membuat Chelsea terjun bebas dalam sebelas pekan pertama musim ini.
The Blues—begitu Chelsea dijuluki—kini terperosok ke peringkat 15 klasemen Liga Primer Inggris atau hanya dua garis di atas zona degradasi. Ini sebuah pencapaian terburuk selama karier Mourinho.
Hasil ini, tentu saja, tak seorang pun pernah menduganya. Bahkan Mourinho sendiri mungkin akan keheranan. Sebab, komposisi pemain dan taktik yang digunakannya tak berbeda jauh dari musim lalu. Mereka masih memainkan formasi 4-2-3-1.
Pada bursa transfer musim panas lalu, Chelsea juga tak banyak melakukan pembelian besar. Mourinho hanya mendatangkan Radamel Falcao dari AS Monaco, Pedro Rodriguez dari Barcelona, dan Asmir Begovic dari Stoke City. Dengan demikian, praktis permainan Chelsea tak banyak berubah.
Lalu apa yang membuat mereka bisa terpuruk begitu rupa?
Baca: FIFA Pulang, Sepak Bola Indonesia Tetap Suram, Sebabnya...
Mourinho sepertinya harus berdiri di muka cermin. Sebab, persoalan terbesar Chelsea saat ini bisa jadi justru berasal dari dirinya sendiri.
Mou—begitu Mourinho disapa—bahkan sudah mulai membuat masalah dalam laga pertama musim ini, yakni saat mereka ditahan imbang 2-2 oleh Swansea City. Saat itu Mourinho memaki kepala tim medisnya, dokter Eva Carneiro.
Beberapa hari kemudian Carneiro dibuang dari Chelsea. Namun, ia tak membiarkan Mourinho duduk nyaman. Saat ini Carneiro sedang menyusun berkas untuk menuntut Mourinho atas pemecatannya yang prosesnya dia anggap cacat.
"Jose Mourinho akan menghadapi pengadilan ketenagakerjaan pada tahun depan jika kedua pihak tidak mencapai kata sepakat," begitu harian The Telegraph menulis, kemarin. "Carneiro melancarkan gerakan pada waktu yang tepat."
Ini memang momen yang tepat untuk melawan Mourinho. Sebab, pelatih berusia 52 tahun itu kini tengah disorot atas beberapa kasus penghinaan kepada wasit. Kemarin, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) memberinya sanksi berupa larangan memasuki stadion satu kali dan denda sebesar 40 ribu poundsterling.
Sanksi ini diberikan FA setelah Mourinho mengakui telah memaki wasit Jonathan Moss di sela pertandingan Chelsea kontra West Ham United pada 24 Oktober lalu. Dalam laga itu, Chelsea kalah 1-2 dan pemain mereka, yakni Nemanja Matic, diusir wasit.
Dengan sanksi larangan memasuki stadion ini, berarti Mourinho tidak akan mendampingi Chelsea saat mereka berkunjung ke Britannia Stadium untuk menantang Stoke City dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris pada akhir pekan nanti.
Ini, tentu saja, menjadi pukulan telak bagi The Blues. Sebab, sanksi ini didapat Mourinho hanya tiga hari setelah mereka dipermalukan Liverpool dengan skor 1-3 pada akhir pekan lalu. Chelsea bahkan belum meraih satu pun kemenangan dalam tiga laga terakhir Liga Primer. (Baca: Mourinho Selamat dari Pemecatan, Ada 2 Penyebabnya)
Kamis dini hari nanti, The Blues akan menjamu Dinamo Kiev dalam laga penyisihan Grup G Liga Champions. Ini laga yang krusial karena mereka harus meraih tiga poin untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar.
Chelsea saat ini berada di peringkat ketiga klasemen dengan raihan 4 poin. Mereka tertinggal satu poin dari Dinamo Kiev di tempat kedua. Sedangkan puncak klasemen grup dikuasai FC Porto dengan 7 poin. Ketatnya persaingan membuat mereka tak punya pilihan selain menang.
Sialnya, Dinamo Kiev bukanlah tim yang mudah ditekuk. Setidaknya Chelsea pernah merasakan kekuatan mereka saat ditahan imbang tanpa gol dalam pertemuan pertama laga penyisihan grup yang berlangsung di Kiev, 20 Oktober lalu.
Selanjutnya: Dymano Kiev sedang moncer
Selain itu, performa Dynamo Kiev sedang moncer. Mereka memenangi dua laga terakhir di semua kompetisi. Hebatnya lagi, dalam dua laga tersebut, klub asal Ukraina ini sukses mencetak 6 gol.
Bandingkan dengan performa Chelsea. Mereka kalah dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi. The Blues juga tersingkir dari perebutan trofi Piala Liga Inggris setelah ditekuk Stoke City dalam drama adu penalti pada 27 Oktober lalu. Terakhir, mereka dicukur Liverpool 1-3.
Hasil buruk ini sudah pasti akan menggerus kepercayaan diri para pemain. Mourinho sendiri, sebagai pelatih, juga akan kesulitan mencurahkan perhatiannya dalam laga ini karena adanya tuntutan dari Eva Carneiro dan sanksi yang baru diterimanya dari FA. (Baca: Dihabisi Liverpool: Inilah 3 Hal yang Bikin Mourinho Hancur)
Ini menjadi sanksi kedua yang diterima pelatih asal Portugal itu dalam waktu kurang dari satu bulan. Sebelumnya, pada 3 Oktober lalu, Mourinho juga mendapat denda 50 ribu poundsterling atau sekitar Rp 1 miliar atas komentarnya soal wasit setelah Chelsea ditekuk Southampton 1-3.
Sikap Mourinho ini, selain menjadikannya sebagai sasaran kritik, membuat para pemain Chelsea antipati. "Saya diberi tahu bahwa hubungan Jose Mourinho dengan para pemainnya sudah amat buruk," kata presenter radio 5 BBC, Garry Richardson. "(Ada pemain yang bilang) lebih baik kalah daripada menang untuk Mourinho."
Selain itu, Mourinho masih punya persoalan lain, yakni pemecatan dirinya. Kabar pemecatan ini sudah beredar sejak pertengahan pekan lalu. Saat itu Mou disebut-sebut akan dipecat begitu Chelsea kalah oleh Liverpool.
Namun, manajemen klub dikabarkan masih memberinya kesempatan dalam dua pertandingan berikutnya. Hasil pertandingan melawan Dinamo Kiev pada dini hari nanti adalah kesempatan yang pertama.
THE TELEGRAPH | MIRROR | ESPN FC | DWI AGUSTIAR
Baca:
Terkuak, Mourinho & Ronaldo Pernah Ribut: Beraninya Kamu..!