TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal kini dalam kondisi kritis setelah dikalahkan Bayern Muenchen 5-1 dalam lanjutan Liga Champions di Allianz Arena, Kamis dinihari. Hasil itu membuat Arsenal belum tentu bisa lolos meski memenangi dua laga tersisa.
Dalam pertandingan itu, Arsenal memang kedodoran. Gawang The Gunners bobol oleh dua gol Thomas Mueller serta gol dari David Alaba, Roberto Lewandowski, dan Arjen Robben. Satu-satunya gol Arsenal dicetak Olivier Giroud. (Baca: Arsenal Kritis Setelah Dipermalukan Bayern Muenchen 1-5)
Apa yang salah dengan permainan Arsenal? Mereka jelas tampil terdikte di kandang lawan. Mereka hanya bisa melakukan penguasaan bola sebesar 35 persen. Mereka juga hanya melakukan empat tembakan ke gawang dan hanya dua yang terarah. Bandingkan dengan Bayern yang melakukan 18 tembakan, dengan 13 yang terarah dan 5 jadi gol.
Yang pasti, pertahanan Arsenal sangat buruk di laga itu. Manajer Arsene Wenger mengakui absennya Hector Bellerin dan Laurent Koscielny ikut mempengaruhi performa timnya. Tapi, menurutnya absennya dua orang itu seharusnya tak membuat pertahanan timnya menjadi separah itu.
"Anda harus memberi pujian pada Bayern dengan kualitasnya, tapi kami telah membuat segalanya mudah bagi mereka," kata Wenger. "Kami tampil sangat buruk dalam bertahan. Tak berkelas. Secara pertahanan, saya tak mengenali tim saya sendiri." (Baca: Bayern Permalukan Arsenal, Guardiola Buka Rahasia)
Arsenal harus menang dalam dua laga tersisa, dan masing-masing harus dengan skor besar, terutama melawan Olympiakos yang kini sudah mengemas nilai sembilan, unggul enam angka dari Arsenal. Tapi, Wenger belum putus asa soal peluang timnya. "Masih ada peluang untuk lolos. Memang kecil, tapi masih sangat riil," katanya.
SOCCERWAY | NURDIN
Baca juga:
Mourinho Tersentuh Dukungan Suporter: Mereka Tak Baca Koran
Top Scorer Liga Champions: 4 Pemain Bayangi Ronaldo