TEMPO.CO, Malang - Arema Cronus berhasil mengalahkan Persegres Gresik United 4-1 dalam laga pembuka turnamen Piala Jenderal Sudirman yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa malam, 10 November 2015.
Pemain asing baru berpaspor Spanyol, Fransisco Insa alias Kiko, mengawali kemenangan Arema dengan memanfaatkan umpan tendangan bebas dari rekan senegaranya, Antonio Jose Espinosa Mossi, di menit ke-26. Tiga gol lagi diciptakan penyerang Samsul Arif dalam tempo 28 menit sejak ia menggantikan posisi Dendi Santoso di menit ke-59. Tiga gol ciptaan Samsul masing-masing terjadi di menit ke-63, 88, dan 90.
Sedangkan gol tunggal Gresik dicetak Rendi Irawan di menit ke-82 setelah meliuk-liuk menghindari hadangan para pemain belakang Singo Edan.
BACA JUGA
Sebentar Lagi, Orang Cukup Bercinta dengan Robot Seksi Ini?
Ely Sugigi, Awali Karier Jadi Pengumpul Penonton Acara TV
Disaksikan Presiden Joko Widodo, pertandingan berjalan lamban dan membosankan hampir di sepanjang babak pertama. Bertindak sebagai tuan rumah, Arema justru tertekan lebih dulu di sepanjang 10 menit pertama babak pertama. Sedikitnya dua peluang Gresik sempat mengancam gawang yang dikawal oleh Kadek Wardhana itu.
Baca Juga:
Permainan Arema mulai berubah setelah memasukkan Muhammad Alfarizie dan Hendro Siswanto, menggantikan posisi Junda Irawan dan Dio Permana. Pergantian pemain ini membuat daya gedor Arema membaik sampai terjadi gol pertama. Kiko mengeksekusi umpan tendangan bebas Ahmad Bustomi dari sisi kiri pertahanan Gresik setelah bisa melepaskan diri dari kawalan pemain Gresik.
Gol pertama membuat para pemain Arema makin rajin menyerang. Namun, Cristian Gonzales nyaris mati kutu lantaran dikawal ketat FX Yanuar. Ketatnya pertahanan lawan disiasati Arema dengan melepaskan tembakan jarak jauh beberapa kali yang bisa diatasi kiper Gresik, M. Ridwan.
Di ujung babak pertama Reza Mustofa menggiring bola dari tengah. Ia meliuk membelah pertahanan Arema dan mengumpannya pada Qischil Gandrum Minny. Arema nyaris kebobolan bila Kadek Wardhana gagal menangkap bola sepakan Qischil.
SIMAK PULA
STAN Kini Resmi Menjadi Politeknik Keuangan Negara
Pidato Bung Tomo, Dimulai Lagu Tiger Shark Lalu Allahu Akbar
Di babak kedua, Gresik belum bermain terbuka sehingga Arema kesulitan menembus pertahanan berlapis Gresik. Hendro Siswanto mengancam lewat sepakan melengkung jarak jauh di menit ke-52. Tapi bola menyamping.
Sebuah kemelut terjadi di menit ke-63. Sepakan Samsul Arif berhasil dihalau penjaga gawang hingga bola mental disambut dengan sepakan keras Kiko Insa. Bola dihalau FX Yanuar yang berdiri di bawah mistar. Namun, wasit Prasetyo Hadi melihat Yanuar menghalau bola dengan tangan. Ia pun diganjar kartu merah dan harus keluar lapangan. Arema mendapat hadiah penalti. Beberapa pemain Gresik sempat memprotes namun bisa ditenangkan oleh Bima Sakti.
Samsul sukses mengeksekusi hadiah penalti dan mengubah kedudukan menjadi 2-0 untuk Arema.
Berkurangnya jumlah pemain Gresik membuat para pemain Arema makin leluasa menguasai bola. Bekas pemain Semen Padang asal Argentina, Esteban Viscarra, yang bebas bergerak menjadi sumber inspirasi permainan Arema.
Gresik mengandalkan serangan balik terutama lewat kecepatan dan kelincahan pemain muda Rico Simanjuntak dan Rendi Irawan. Rico, bekas pemain Pro Duta FC, nyaris membobol gawang Arema di menit ke-78 andai sundulannya tidak lemah. Dua menit berselang, Rendi berhasil mengubah kedudukan menjadi 1-2 di menit ke-82 melalui aksi individu di muka kotak penalti.
Tim asuhan Widodo Cahyono Putra terus berusaha menyamakan kedudukan. Apa daya, lagi-lagi Samsul Arif mencetak gol ketiga dan keempat bagi kubu Singo Edan jelang berakhirnya pertandingan. Bekas pemain Persibo Bojonegoro ini mencetak hattrick dalam tempo kurang dari 30 menit.
ABDI PURMONO
BERITA MENARIK
Gadis Ini Pergoki Makhluk Pink, Mungkinkah Alien? Lihat Nih
Siswa SMA Bikin Pidato Haru Tiga Pekan Sebelum Dijemput Ajal
