TEMPO.CO, Gianyar - Pelatih Persipura Jayapura, Oswaldo Lessa Filho menilai permainan skuad asuhannya meningkat saat mengalahkan Semen Padang FC pada laga kedua Grup C Piala Jenderal Sudirman, Selasa malam, 17 November 2015.
“Pertandingan ini, Persipura main bagus, main kompak, naik level lagi. Kalau mau hitung ball position 60 persen atau 70 persen punya Persipura. Tapi, Semen Padang bisa cetak dua gol lebih dulu, ini sulit juga untuk tim kami harus lebih banyak berlari untuk cetak gol juga,” kata Oswaldo usai pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa, 17 November 2015.
“Tim Persipura terus evaluasi harus atur strategi untuk istirahat, untuk rekreasi pemain. Supaya pertandingan ke depan bisa naik juga,” kata Oswaldo.
Terkait aturan di turnamen yang mengharuskan adu penati apabila hasilnya imbang, Oswaldo tidak mempermasalahkannya. Namun, pelatih Brasil itu tetap was-was tiap kali timnya harus berjuang lewat adu penalti. Saat pemanasan sebelum pertandingan, skuad tim berjulukan Mutiara Hitam itu berlatih melakukan tendangan dari titik penalti.
“Ada persiapan dan latihan khusus penalti, untuk kiper dan pemain harus bisa cetak gol, karena ini sulit. Setiap pertandingan kalau ada penalti ini capek sekali. Kiper coba strategi baru kontra Semen Padang, hasilnya sukses. Selamat untuk kiper saya, untuk pemain eksekutor penalti juga semua bisa cetak gol 5 penalti, luar biasa,” ujar Oswaldo.
Terkait hadiah penalti dari wasit Najamudin Aspiran pada menit ke-84 yang menyebabkan timnya bisa imbang, Oswaldo enggan berkomentar panjang. “Kalau saya lihat itu penalti. Saya tidak bingung,” katanya.
Persipura yang lebih dulu tertinggal 2-1 berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-84 setelah wasit menghadiahi tendangan penalti pada Persipura karena menganggap pemain Semen Padang Mogamadou Alhadji melakukan handsball saat menghalau bola dari tendangan Pahabol. Setelah imbang 2-2, Persipura menang adu penalti dengan kedudukan 5-3.
BRAM SETIAWAN