TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain sepak bola Ekuador melakukan aksi mogok main demi menuntut pembayaran utang gaji senilai total US$ 20 juta dolar yang belum dilunasi klub-klub mereka.
Menurut Reuters, dari 24 klub peserta kompetisi divisi satu dan divisi dua, 18 di antaranya belum membayar gaji pemain pada tahun ini, kata ketua persatuan pemain sepak bola, Kamis, 26 November 2015.
"Mulai hari ini kami memutuskan untuk mogok," kata Edwin Tenorio, wakil ketua Persatuan Pemain Sepak Bola Ekuador (AFE).
"Kami menggunakan hak untuk menolak bekerja, melihat fakta bahwa hak kami telah diganggu. Total utang terhadap pemain sekitar US$ 20 juta untuk tahun 2015," katanya.
Aksi mogok tersebut, yang bakal berpengaruh pada kompetisi liga akhir pekan ini, diserukan setelah Federasi Sepak Bola Ekuador (FEF) memutuskan untuk tidak memberi hukuman terhadap klub-klub yang berutang itu meskipun telah didesak AFE.
Merespons aksi mogok itu, FEF dalam pernyataannya menyebutkan bahwa hal itu tidak akan menyelesaikan masalah tapi malah memperburuk situasi. Dana kompetisi akhir pekan ini tetap berjalan sesuai jadwal.
Ekuador memiliki 12 klub di masing-masing divisi pertama dan kedua, atau disebut Seri A dan Seri B.
Klub top Ekuador, LDU Quito, meraih juara kompetisi antarklub Amerika Selatan Piala Libertadores 2008 dan Copa Sudamericana 2009.
Pada kualifikasi Piala Dunia 2018, timnas Ekuador saat ini mencatat start yang terbaik sepanjang sejarahnya. Mereka telah meraih 12 poin dari empat pertandingan, dimulai dengan kemenangan 2-0 atas tuan rumah, Argentina.
Baca: Kisah Hidup Neymar nan Sensasional
ANTARA