TEMPO.CO, Sidoardjo -Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludianto, mengaku timnya tidak beruntung selama berlaga di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Empat kali bertanding, empat kali pula timnya menderita kekelahan. Padahal, menurutnya, timnya sudah tampil maksimal.
"Semua sudah maksimal," kata Didik saat jumpa wartawa usai melakani pertandingan pamungkasnya melawan Surabaya United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat, 27 November 215. Menurutnya, kekalahan timnya karena keberuntungan tidak memihak pada timnya.
Dia mencontohkan ketika timnya ditekuk Persib Bandung 2-3 di laga pertama Grup C Piala Jenderal Sudirman, Minggu, 15 November 2015. "Lawan Persib kemarin kita sempat unggul hingga akhir babak kedua. Tapi lawan bisa membalikkan skor," katanya.
Sementara saat dikalahkan Pusamania Borneo FC 0-1, Didik mengaku timnya sepanjang pertandingan mendominasi permainan. Namun hasil pertandingan tidak memihak anak-anak asuhannya. Pun demikian saat ditaklukkan PS TNI 2-4.
Ketidakberuntungan terakhir, dia mencontohkan saat Persela dipecundangi Surabaya United dengan skor 3-4. "Empat menit terakhir pemain kita kurang kosentrasi. Tujuh gol tercipta," ujar pria yang biasa Didik Pacul tersebut.
Meski mangaku tidak beruntung, Didik secara sportif mengakui kekalahan timnya atas lawan-lawannya. "Kalau kalah ya kita akui kalah. Kita sportif," katanya. Di Grup C, Persela berada di urutan buncit tanpa mengoleksi poin satu pun.
NUR HADI