TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City menjadi tim terkaya keempat di dunia setelah menjual 13 sahamnya ke investor asal Cina. Mereka menggeser Bayern Muenchen, yang sebelumnya berada di atas City.
Laman Daily Mail menyatakan penjualan 13 persen saham senilai 265 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,5 triliun itu meningkatkan nilai City menjadi 1,98 miliar pound sterling atau sekitar Rp 41,1 triliun rupiah. City menggeser Bayern Muenchen yang ditaksir memiliki nilai 1,5 miliar pound sterling atau sekitar Rp 31,1 triliun.
Klub yang mayoritas sahamnya dimiliki keluarga Kerajaan Uni Emirat Arab ini membayangi rival sekotanya, Manchester United, di posisi ketiga klub terkaya di dunia. MU diperkirakan bernilai 2,05 miliar pound sterling atau sekitar Rp 41,7 triliun.
Posisi klub terkaya masih ditempati Real Madrid dengan nilai 2,16 miliar pound sterling atau sekitar Rp 44,8 triliun. Sedangkan rival terberat Madrid, Barcelona, berada di posisi kedua dengan nilai 2,095 miliar pound sterling atau sekitar Rp 43,4 triliun.
Pemilik City, Sheikh Mansour sebelumnya dikabarkan menjual 13 persen saham klubnya ke dua investor asal Cina: China Media Capital (CMC) dan perusahaan investasi CITIC Capital. Mansour menjual sahamnya seharga 265 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,5 triliun. Jumlah itu sama dengan nilai yang dibayarkan Mansour ketika membeli City enam tahun lalu.
Laman Daily Mail menyebutkan Mansour menjual saham The City Football Group (CFG), yang merupakan induk perusahaan Manchester City. CFG saat ini memiliki tiga klub sepak bola, yakni Manchester City, New York City FC, dan Melbourne City FC, dan menjadi pemegang saham minoritas klub Yokohama F Marinos.
CMC adalah perusahaan yang didukung pemerintah Cina. Li Ruigang, pendiri CMC dan akan menjadi salah satu anggota Dewan Komisaris CFG, adalah anggota Partai Komunis Cina dan dikenal dekat dengan Presiden Xi Jinping. CMC sendiri merupakan salah satu perusahaan besar yang memiliki basis bisnis di dunia film dan hiburan.
Beberapa pekan lalu, perusahaan tersebut menandatangani kontrak dengan perusahaan film Amerika, Warner Brothers, untuk memproduksi dan mendistribusikan film. Penandatanganan kontrak kerja sama itu juga dihadiri Presiden Xi Jinping.
DAILYMAIL | FEBRIYAN