TEMPO.CO, Jakarta - Asisten pelatih Persija Jakarta, Jan Saragih, mengaku kekalahan timnya oleh Persegres Gresik United 1-2 dalam laga penutup babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman pada Selasa malam, 1 Desember 2015, sangat dipengaruhi kebugaran fisik pemain yang tidak terlalu bagus.
Menurut Jan, Raphael Guillermo Eduardo Maitimo dan kawan-kawan menjalani masa pemulihan fisik atau recovery hanya dua hari setelah dikalahkan Arema Cronus 0-1 pada Sabtu malam, 28 November.
Sedangkan Bima Sakti dan kawan-kawan mendapat masa pemulihan lebih panjang setelah melakoni laga ketiga, yakni saat dikalahkan Persipasi Bandung Raya 2-3 pada Minggu, 22 November. “Standar recovery itu 72 jam penuh,” kata Jan dalam jumpa pers seusai pertandingan.
Ketidakbugaran sejumlah pemain terlihat di babak kedua, sehingga konsentrasi mereka menurun. Hal itu berakibat pada tempo permainan Persija. Sedangkan Gresik United malah bangkit setelah tertinggal 1-0 di babak pertama.
Namun, apa pun alasannya, Jan mengaku Macan Kemayoran mendapat pelajaran berharga sepanjang mengikuti fase grup. Kekurangan yang terlihat dalam empat laga di babak penyisihan adalah kelabilan bermain sepanjang 90 menit dan kelemahan dalam transisi dari menyerang ke bertahan. Segala kekurangan segera dievaluasi untuk dibenahi sebelum babak delapan besar digelar.
Maitimo mengaku sangat kecewa Persija kalah. Selain tak bisa memberi kado ulang tahun ke-87 Persija, yang berulang tahun pada 28 November, dia gagal membawa timnya memantapkan kinerja sebagai juara kedua Grup A. Meski kalah, Persija tetap lolos ke perempat final menemani Arema Cronus selaku juara grup.
“Kami kehilangan fokus di babak kedua karena kurang fit. Sedangkan Gresik bermain luar biasa di babak kedua. Tapi kami masih bisa bersyukur karena tetap lolos babak selanjutnya,” kata Maitimo.
ABDI PURMONO