TEMPO.CO, Jakarta - Tiga kekalahan beruntun yang dialami Persegres Gresik United di babak penyisihan Grup A Turnamen Piala Jenderal Sudirman melecut Bima Sakti dan kawan-kawan untuk bangkit dan memenangkan laga terakhir mereka.
Bermain di Stadion Kanjuruhan pada Selasa malam, 1 Desember 2015, Laskar Joko Samudro bangkit di babak kedua dan berbalik mengungguli Persija Jakarta 2-1 setelah lebih dulu tertinggal 0-1 di babak pertama. Gol Gresik diciptakan oleh Reza Mustofa dan Riko Simanjuntak masing-masing di menit ke-70 dan 81. Sedangkan gol tunggal Macan Kemayoran dicetak oleh Aldi Alachya di menit ke-23.
Widodo Cahyono Putro menegaskan tim asuhannya ogah pulang ke Gresik sebagai pecundang yang menghuni dasar klasemen dengan nilai hampa, seperti yang mereka alami di turnamen Piala Presiden 2015. Meski tetap gagal lolos ke babak perempat final, kemenangan atas Persija patut disyukuri karena harga diri sebagai tim Jawa Timur masih bisa diselamatkan.
Setidaknya, kemenangan pertama sekaligus terakhir di Piala Jenderal Sudirman tersebut masih bagus untuk dikenang secara kolektif oleh warga Gresik, terutama oleh fans fanatik mereka: Ultras.
“Terutama karena faktor harga diri yang membuat kami bangkit untuk mengejar kemenangan pada laga malam ini,” kata Widodo dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Selain motivasi, Widodo memanfaatkan kelelahan Persija di babak kedua. Ia menginstruksikan para pemainnya untuk mengendalikan permainan, dengan tidak lagi mengandalkan serangan balik. Gresik akhirnya berani melancarkan serangan bertubi, terutama mengandalkan kecepatan dan kelincahan Reza Mustofa, Rendi Irawan, dan Riko Simanjutak.
Menurut Widodo, dari kemenangan tersebut tergambar makin kompak dan solidnya permainan Gresik yang di tiga laga sebelumnya masih kepayahan dalam berkoordinasi. “Membentuk tim perlu waktu, apalagi kami banyak menerima pemain baru sehingga harus ada proses yang dijalani bersama,” ujar pelatih berusia 45 tahun itu. “Terima kasih kepada suporter yang masih setia mendukung kami dalam kondisi apa pun.”
Penyerang andalan Gresik, Riko Simanjuntak, menambahkan, di tiga laga sebelumnya tim belum padu karena persiapan tim yang pendek dan masuknya banyak pemain baru. “Baru di pertandingan keempat ini kami bisa dapatkan chemistry-nya. Kami tidak kecewa tidak lolos, dan kami tetap bersyukur bisa menang. Tim yang lolos kan tim yang sudah terbentuk lama,” kata bekas pemain Pro Duta itu.
Kemenangan tunggal tersebut tetap menempatkan Gresik United di dasar klasemen Grup A dengan nilai 3. Di tiga laga sebelumnya Gresik kalah. Pertama dikalahkan Arema Cronus 1-4 di laga pembuka turnamen Piala Jenderal Sudirman yang disaksikan Presiden Joko Widodo pada Selasa, 10 November. Berikutnya Gresik dikalahkan Sriwijaya FC 0-1 pada Kamis, 19 November, lalu kalah lagi dari Persipasi Bandung Raya (PBR) 2-3.
Secara berurut, Arema menjadi juara Grup A dengan nilai 12, Persija Jakarta bernilai 6 dan menjadi juara kedua, serta Sriwijaya dan PBR menempati posisi ketiga dan keempat dengan nilai 5 dan 4.
ABDI PURMONO