TEMPO.CO, Jakarta - Bek anyar Persib Bandung asal Kamerun, David Ngan Pagbe, mengaku senang bisa memperkuat tim berjulukan Maung Bandung tersebut dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015. Meskipun Persib tersingkir dalam turnamen itu, Pagbe menyebut Persib sebagai tim terbaik yang pernah ia bela.
"Ini pengalaman baru lagi buat saya. Kita belajar dari kesalahan, tapi langsung bangkit lagi. Pengalaman saya bersama Persib itu luar biasa," ujarnya kepada wartawan di Bandung, Selasa, 1 Desember 2015.
Di usianya yang kini menginjak 37 tahun, Pagbe tetap optimistis bisa memberikan penampilan terbaik bagi Persib dan tentu saja membuat Bobotoh--julukan suporter Persib--bisa senang. "Saya masuk di Persib timing-nya salah. Saya telat bergabung bersama Persib, padahal yang lain sudah dua minggu bergabung," ujar pemilik nomor punggung 5 itu.
Namun Pagbe mengaku tidak ada kata terlambat untuk menampilkan permainan terbaiknya dengan Persib. Sebab, bagi dia, bisa memperkuat Persib merupakan suatu kehormatan yang sangat besar. Tentunya Maung Bandung memberikan tawaran yang tidak bisa ditolak Pagbe.
"Saya baru mengerti apa artinya tim besar. Saya langsung merasakan sendiri hadir di tim besar dan itu menjadi suatu kehormatan bagi saya," tuturnya.
Sebelum memperkuat Persib, Pagbe sempat membela Semen Padang dan bermain gemilang menjaga benteng pertahan skuad berjulukan Kabau Sirah itu. Akibat permainan apiknya, Pagbe berhasil mengantarkan Semen Padang meraih titel juara Indonesian Premier League pada 2012.
Kemudian, pada awal 2015, Pagbe memutuskan berhijrah ke Persela Lamongan. Namun nahas nasib pemain bertubuh gempal ini. Baru saja bergabung dengan Laskar Joko Tingkir--julukan Persela--Liga Indonesia kala itu keburu dihinggapi petaka lantaran perseteruan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang berujung pembekuan oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terhadap Indonesia.
AMINUDIN AS