Ini Catatan Untuk Timnas Indonesia U-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Rabu, 1 November 2017 08:15 WIB

Pemain timnas U19 Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) Indonesia memperebutkan bola dengan pemain Brunei Abdul Wadud Ramli (kiri) dan Muhammad Nazhan Bin Zulkifle (kanan) dalam pertandingan sepak bola kualifikasi AFC U-19 Championship di Paju, Korea, 31 Oktober 2017. AFP

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 berhasil melewati laga pertama kualifikasi Piala Asia U-19 Grup F dengan meyakinkan. Mereka membantai Brunei Darussalam dengan skor 5-0.

Meskipun demikian, Pelatih Indra Sjafri, mengatakan bahwa skuad Garuda Muda masih memiliki sejumlah kekurangan. "Meski menang besar tetap kita ada evaluasi untuk membenahi kekurangan tim ini," ujarnya usai pertandingan.

Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo 17 Oktober 2017 lalu, Indra pun membeberkan sejumlah kekurangan tim ini. Berikut sejumlah kekurangan tersebut:

1. Labil

Indra mengakui bahwa Timnas Indonesia U-19 masih belum stabil dalam bermain. Menurut dia, punggawa Timnas Indonesia U-19 kerap tampil apik dalam satu pertandingan namun bermain tak memuaskan dalam pertandingan lainnya.

Advertising
Advertising

Namun hal itu dianggap wajar oleh eks pelatih Bali United itu. Menurut dia, dalam usia muda seperti saat in kestabilan performa menjadi masalah utama. Hal tersebut juga kerap terjadi pada para pemain senior.

"Karakteristik anak seumuran mereka ini masih labil. Pemain senior juga masih labil. Kadang bermain jelek, kadang produktif, kadang mandul, itu biasa. Saya sudah bertahun-tahun melakoni menangani pemain usia muda. dan mereka akan pasti seperti itu terus, " ujarnya saat itu.

2. Lini Kanan Kurang Membantu Serangan

Serangan Timnas Indonesia U-19 terlihat di dominasi oleh lini kiri pada laga melawan Brunei itu. Duet M Iqbal dan Firza Andika mampu berkali-kali menembus pertahanan Brunei.

Di sisi kanan, permainan Rifad Marasabessy dan Witan Sulaiman tampak kurang menggigit pada babak pertama. Baru setelah masuknya Saddil Ramdani di babak kedua lini kanan terlihat lebih hidup.

Duet Rifad dan Saddil terbukti ampuh dalam mengoyak pertahanan Brunei. Namun pergerakan Saddil yang kerap berganti posisi ke tengah maupun kiri juga patut diperbaiki karena bisa membuat lini kanan kosong dan rentan dengan serangan balik lawan.


3. Kontrol Emosi

Meskipun mampu menjalani laga pertama dengan mulus, Timnas Indonesia U-19 mendapatkan satu kartu kuning atas nama M Iqbal karena dianggap berpura-pura jatuh di kotak pinalti Brunei. Hal itu tentu menjadi kerugian bagi Timnas Indonesia karena jika dia mendapatkan kartu kuning lagi pada laga melawan Timor Leste maka Iqbal dipastikan akan absen pada laga melawan Korea Selatan.

Dalam kompetisi yang ketat seperti kualifikasi Piala Asia U-19 kontrol emosi menjadi hal yang sangat penting. Faktor kelelahan karena jadwal yang padat bisa membuat emosi pemain lebih mudah terpancing.

Timnas Indonesia U-19 tentu tak mau kejadian seperti pada laga semi final Piala AFF U-19 terulang. Saat itu Saddil mendapat kartu merah karena menyikut pemain Thailand sehingga Indonesia bermain dengan 10 pemain saja pada babak kedua. Tak hanya melakukan pelanggaran, para punggawa Garuda Nusantara juga tak boleh tergoda untuk melakukan diving.

4.Variasi serangan dan kesabaran bermain.

Timnas Indonesia U-19 sempat terlihat tergesa-gesa dalam mengeksekusi peluang yang mereka miliki. Tercatat mereka hanya mampu mengarahkan 8 tembakan ke arah gawang Brunei dari sekitar 25 percobaan.

Menembus tembok pertahanan lawan sebenarnya tak hanya bisa dilakukan dengan tembakan dari luar kotak pinalti. Timnas Indonesia U-19 tampak masih kurang dalam hal menciptakan umpan-umpan silang pada laga itu. Padahal, secara postur tubuh Timnas Indonesia U-19 menang atas Brunei.

Selain itu timnas juga harus lebih sabar untuk memancing pemain Brunei keluar dari area permainannya. Dengan membuka ruang, Timnas Indonesia U-19 seharusnya bisa lebih memaksimalkan kecepatan yang mereka miliki.

5. Maksimalkan bola-bola mati

Timnas Indonesia U-19 tercatat memiliki 11 tendangan penjuru pada laga melawan Brunei Darussalam. Dari 11 tendangan itu Indonesia hanya mampu memanfaatkan 2 diantaranya menjadi gol, satu gol bunuh diri pemain Brunei dan satu tendangan keras Saddil Ramdani.

Timnas Indonesia U-19 seharusnya bisa lebih memaksimalkan peluang dari bola-bola mati seperti ini. Variasi skema bola mati perlu diberikan oleh Pelatih Indra Sjafri kepada Egy Maulana Vikri cs.

Berita terkait

Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

1 hari lalu

Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

Ronny Pangemanan menilai kombinasi pemain muda lokal dan naturalisasi di bawah arahan Shin Tae-yong melahirkan Timnas Indonesia yang bagus.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong memandang Korea Selatan akan menjadi lawan yang sulit bagi timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Baca Selengkapnya

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

4 hari lalu

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

Nathan Tjoe-A-On meninggalkan timnas U-23 Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia. Ia kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Belanda

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Masih Ngantuk Nonton Timnas U-23 tapi Harus Panen Jagung

5 hari lalu

Saat Jokowi Masih Ngantuk Nonton Timnas U-23 tapi Harus Panen Jagung

Presiden Jokowi menjalankan agenda dia sebagai kepala negara hari ini terlepas kondisi kantuk usai menonton Timnas U-23 yang berlaga di Piala Asia semalam.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Laga Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U-23, Siapa Lolos dari Lubang Jarum?

6 hari lalu

Detik-detik Laga Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U-23, Siapa Lolos dari Lubang Jarum?

Pelatih timnas Yordania-U23 Abdallah Abu Zema menilai timnas Indonesia U-23 Indonesia adalah yang lawan sulit. Siapa keluar sebagai pemenang?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Laga Australia vs Yordania Berakhir Imbang 0-0

12 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Laga Australia vs Yordania Berakhir Imbang 0-0

Laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara Australia melawan Yordania berakhir imbang tanpa gol.

Baca Selengkapnya

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

30 hari lalu

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.

Baca Selengkapnya

Filipina Tunjuk Tom Saintfiet sebagai Pelatih Baru, Langsung Target Juara Piala AFF 2024

27 Februari 2024

Filipina Tunjuk Tom Saintfiet sebagai Pelatih Baru, Langsung Target Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) menunjuk Tom Saintfiet sebagai pelatih kepala menggantikan Michael Weiss.

Baca Selengkapnya

Jurgen Klinsmann Resmi Dipecat dari Posisi Pelatih Timnas Korea Selatan

16 Februari 2024

Jurgen Klinsmann Resmi Dipecat dari Posisi Pelatih Timnas Korea Selatan

Jurgen Klinsmann resmi dipecat dari posisi pelatih Timnas Korea Selatan menyusul kegagalan menjuarai Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya