TEMPO.CO, Jakarta - Zinedine Zidane berhasil meraih gelar sebagai Pelatih Terbaik Prancis 2017 meskipun Real Madrid musim ini mengalami penurunan performa. Dia menyabet gelar itu kerana membawa Real Madrid menjuarai La Liga dan Liga Champions musim lalu. Penghargaan tersebut diberikan oleh majalah France Football.

“Saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa menjadi pelatih yang baik dalam kondisi sulit,” ujar Zidane dalam sebuah artikel yang diterbitkan majalah France Football pada Selasa 9 Januari 2018.

Real mengalami tahun yang buruk. Mereka menduduki peringkat keempat klasemen Liga Spanyol musim ini. Mereka kini ketinggalan 16 poin dari Barcelona dan menutup 2017 dengan kekalahan 0-3 di kandang dalam laga El Clasico. Pada Ahad kemarin mereka ditahan imbang Celta Vigo dengan skor 2-2.

Hasil buruk di kompetisi domestik itu disebut mengancam posisinya sebagai Pelatih Real Madrid. Namun dia yakin bahwa Real Madrid akan bangkit dari keterpurukan.

“Hari ini, ya, memang ada ancaman, namun saya tidak akan berubah. Saya tahu bahwa saya punya pemain-pemain hebat di depan saya yang mendengarkan saya. Bermain sepak bola, saya tahu caranya. Jadi pada akhirnya masalah akan selesai sendiri,” ujar Zidane sebagaimana dikutip AFP.

“Sebagian orang mungkin berpikir bahwa semuanya selalu mudah bagi saya, bahwa saya melakukan semuanya berdasarkan insting, tapi itu tidak benar! Baik sebagai pemain atau pelatih, saya selalu berusaha,” ungkapnya.

"Saya tidak dilindungi oleh apa yang saya capai sebagai pemain bagi klub ini. Zinedine Zidane bukan lagi pemain Real. Zidane yang itu sudah tidak ada lagi. Sekarang pelatih Zinedine Zidane yang harus membangun karir," pungkasnya.

Real Madrid akan kembali bermain melawan Numancia di ajang Copa del Rey di Stadion Santiago Bernabeu pada Kamis dini hari nanti. Los Galacticos memiliki keunggulan 3 gol berkat kemenangan pada laga pertama.