Piala Dunia 2018: Uruguay Vs Prancis, Pembalasan Didier Deschamps

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Kamis, 5 Juli 2018 14:56 WIB

Pelatih Prancis, Didier Deschamps, dan Kylian Mbappe.(AP Photo/David Vincent)

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Prancis, Didier Deschamps, akan memiliki kesempatan meraih kemenangan pertama kalinya atas pelatih Uruguay, Oscar Tabarez. Pasalnya, dalam dua adu taktik sebelumnya, Deschamps menelan sekali kekalahan dan sekali hasil imbang.

Kedua pertemuan Deschamps dengan Tabarez itu terjadi dalam laga persahabatan pada 2012 dan 2013. Pada pertemuan terakhir 5 Juni 2013, Prancis harus menelan kekalahan 1-0 berkat gol Luis Suarez pada babak kedua. Pada pertemuan pertama di Prancis, kedua pelatih tersebut hanya bermain imbang 0-0.

Namun satu hal yang patut diingat adalah skuad Prancis dalam dua laga itu kini telah berubah. Hanya penjaga gawang Hugo Lloris dan penyerang Olivier Giroud yang masih dipertahankan Deschamps hingga saat ini.

Adapun Uruguay sendiri masih banyak mengandalkan muka lama. Diego Godin, Sebastian Coates, Fernando Muslera, Luis Suarez, hingga Edinson Cavani masih menghuni skuad Tabarez.

Deschamps memiliki kesempatan bagus membalas kekalahannya dari Tabarez. Kini dia bisa dianggap memiliki skuad yang lebih komplet. Pemain-pemain bintang bertaburan, mulai lini belakang hingga depan, dari Raphael Varane sampai Kylian Mbappe, generasi baru yang belum pernah menghadapi Uruguay.

Advertising
Advertising

Apalagi para pemain muda Prancis dalam Piala Dunia 2018 sedang bersemangat. Selain Mbappe dan Varane, muncul nama Benjamin Pavard, yang mencetak satu gol ke gawang Argentina atau Corentin Tolisso, yang bersinar bersama Bayern Muenchen pada musim lalu.

Melimpahnya pemain berkualitas seharusnya bisa membuat Deschamps lebih mudah meracik strategi. Dia bisa dengan cepat membaca permainan tim lawan dan mengubah permainan timnya dari pinggir lapangan.

Namun Tabarez tentu lebih memiliki pengalaman. Dia merupakan salah satu pelatih yang paling dihormati di Uruguay. Hal itu tak lepas dari keberhasilan dia menyingkirkan tuan rumah Argentina, yang diperkuat Diego Maradona, pada babak semi final ajang Copa America 1989. Nahas, Uruguay kalah dari Brasil pada partai puncak.

Tak hanya itu, Tabarez membawa Uruguay mampu lolos ke babak semi final Piala Eropa 2010 di Afrika Selatan. Dalam perjalanannya, dia menahan imbang Prancis, yang saat itu masih ditangani Raymond Domenech.

Tabarez merupakan pelatih Uruguay yang paling banyak bertemu dengan Prancis. Dalam sejarahnya, kedua tim pernah bertemu delapan kali, empat di antaranya ketika Uruguay ditangani Tabarez. Nah, dari empat pertemuan itu, Tabarez belum pernah sekali pun kalah dari juru taktik Prancis dengan hasil satu kemenangan dan tiga kali seri.

Dengan demikian, Deschamps tak hanya membawa misi dendam pribadi kepada Tabarez dan Uruguay. Dia juga berkesempatan menjadi orang Prancis pertama yang mengalahkan Tabarez jika memetik kemenangan dalam laga yang digelar pada Jumat, 6 Juni 2018, pukul 21.00 WIB.

FIFA

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

19 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

26 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

26 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya