Final Asian Games 2018 Korsel vs Jepang, Ini Prediksi Oh Inkyun

Reporter

Aminuddin

Editor

Ariandono

Jumat, 31 Agustus 2018 13:51 WIB

Pesepak bola Korea Selatan, Hwang Ui-jo (kiri), berebut bola dengan pesepak bola Malaysia, Zakaria Muhammad Irfan (kanan), saat babak penyisihan cabang olahraga sepak bola Group E Asian Games 2018 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 17 Agustus. INASGOC/Septianjar Muharam

TEMPO.CO, Bandung - Gelandang serang Persib Bandung Oh Inkyun berkomentar ihwal peluang Korea Selatan bisa mendulang medali emas dari cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018.

Negeri Ginseng dijadwalkan akan menghadapi Timnas Jepang U-23 dalam partai final sepak bola Asian Games yang berlangsung di stadion Pakan Sari, Bogor, Sabtu, 1 September 2018, nanti.

"Saya tidak tahu pastinya permainan Jepang seperti apa, tapi kalau melihat kualitas Korea lebih bagus," ujar Inkyun kepada wartawan usai latihan di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat, 31 Agustus 2018.

Menurut Inkyun, kualitas Korea memang di atas Jepang. Pasalnya, skuad Samurai Biru hanya dihuni pemain dengan usia di bawah 21 tahun saja. Sedangkan Korea Selatan diperkuat oleh pemain U-23 ditambah tiga pemain seniornya, termasuk bintang Tottenham Hotspurs Son Heung Min.

"Saya optimis Korea bisa menang melawan Jepang. Mereka (Jepang) menurunkan pemain U-21 untuk persiapan Olimpiade," ujar Inkyun.

Advertising
Advertising

Inkyun mengatakan, semangat pemain arahan Kim Hag-Bum memang berlipat untuk bisa mengalungkan medali emas. Musababnya, kalau saja Korea gagal mendapatkan medali emas, maka pemainnya diwajibkan untuk mengikuti wajib militer.

"Ini penting buat pemain, semua ingin bebas dari wajib militer, mereka pasti motivasinya lebih tinggi, banyak pemain juga banyak ingin bermain di Eropa jadi ini kesempatan untuk membuktikan diri," katanya.

Masalah wajib militer memang menjadi isu krusial bagi pesepakbola asal Negeri Ginseng. Pemerintah Korea Selatan mewajibkan warganya dengan rentan usia antara 18 hingga 35 tahun untuk mengikuti program wajib militer.

Bagi pesepakbola tentu hal itu sedikit banyak menghambat karirnya di lapangan hijau lantaran durasi yang harus ditempuh dalam wajib militer bisa memakan waktu hingga 2 tahun.

"Wajib militer itu semuanya berat, tapi itu pengalaman bagus. Untuk pemain sepak bola bisa ada keringanan tidak usah mengikuti wajib militer tapi ada beberapa syarat. Seperti Sin, kalau tidak juara sekarang maka dia harus mengikuti wajib militer," ujarnya.

Inkyun mengatakan selain bisa meraih medali emas, pesepakbola di Korea juga bisa mendapatkan keringanan untuk tidak mengikuti wajib militer. Salah satunya, bergabung dengan klub yang berada di bawah naungan militer. "Kalau disini seperti PS TNI," katanya.

AMINUDDIN A.S.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

11 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

13 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya