5 Fakta Penting Mauritius, Lawan Timnas Indonesia di Wibawa Mukti
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Senin, 10 September 2018 17:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan melawan Mauritius dalam pertandingan uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 11 September 2018. Pertandingan akan berlangsung mulai pukul 16.30 WIB dan disiarkan RCTI.
Bima Sakti, yang kini menangani Indonesia bersama Danurwindo, menyebut lawan kali ini patut diwaspadai dari segi kecepatan dan kemampuan memanfaatkan bola-bola atas.
Baca: Timnas Indonesia Vs Mauritius: Jadwal Siaran Langsung dan Tiket
Seperti apakah tim Mauritius? Berikut 5 fakta mengenai timnas negara tersebut:
1. Profil Mauritius
Mauritius berada di Afrika bagian selatan. Tim sepak bolanya memiliki sebutan Club M atau Les Dodos. Asosiasinya (Mauritius Football Association) berada di bawah konfederasi Afrika (CAF). Saat ini dilatih oleh Jimmy Cundasamy dan dikapteni Kevin Bru. Pemain tertajam di tim ini adalah Andy Sophie. Prestasi mereka yang paling signifikan adalah lolos ke Piala Afrika 1974 dan Juara di Indian Ocean Island Games football tournament pada tahun 1985 dan 2003. Mereka juga menjadi finalis di kompetisi ini pada 1990 dan 2011.
2. Sejarah Tim
Mauritius menjajali pertandingan internasional pertamanya pada 1947 melawan Reunion dan menang 2-1. Selama 20 tahun pertama, mereka hanya bertanding melawan Réunion dan Madagascar (mungkin karena kedekatan tiga pulau satu sama lain) dalam pertandingan persahabatan dan Pertandingan Lautan India Triangulaire.
Baca: Timnas Indonesia Vs Mauritius: Begini Taktik Bima Sakti
Pada 1960–1990 mereka mulai mengikuti kompetisi resmi seperti Piala Afrika dan Kualifikasi Piala Dunia. Mereka tidak pernah memasuki kualifikasi final Piala Dunia, tapi mereka telah lolos kualifikasi untuk Piala Afrika, di 1974 saat mereka tereliminasi di babak penyisihan grup. Mauritius menjadi juara di Indian Ocean Games pada tahun 1985.
Pada 1999 semua sepak bola domestik mereka diskor selama 18 bulan karena kerusuhan mematikan yang disebabkan oleh pendukung Scouts Club (diganti namanya menjadi Port Louis Sporting Club) marah akibat kontroversi penalti yang diberikan di Fire Brigade Sports Club (Sekarang diganti namanya Pamplemouses SC) di final kompetisi yang dimenangi Fire Brigade 1-0. Momen itu dianggap sebagai titik kemunduran sepak bola Mauritius, baik di panggung domestik maupun internasional.
Baca: Ini Penyebab Beto Tak Dipanggil Timnas untuk Laga Vs Mauritius
Pada tahun 2000-an penampilan tim nasional semakin menurun. Dari posisi tertinggi di peringkat ke-116 di peringkat FIFA pada tahun 2000, mereka jatuh ke titik terendah sepanjang waktu dengan menempati peringkat 195 pada 2011.
3. Peringkat
Mauritius menempati peringkat 155, berada di atas Sudan Selatan dan di bawah Kaledonia. Dengan peringkat tersebut tim ini berada di atas Indonesia yang saat ini menempati peringkat 164.
Selanjutnya: Mampu menahan Singapura
<!--more-->
4. Hasil pertandingan terakhir
Dari lima pertandingan terakhir mereka meraih dua kali kemenangan, dua kali kalah, dan 1 kali imbang. Hasil imbang diraih atas Singapura.
27/03/18: Mongolia 0 -2 Mauritius
29/05/18: Mauritius 1-0 Malawi
30/05/18: Angola 1-0 Mauritius
01/06/18: Botswana 6-0 Mauritius
07/09/18: Singapura 1-1 Mauritius
5. Catatan dari laga Mauritius versus singapura
Timnas Singapura di bawah asuhan Fandi Ahmad, baru saja melawan Mauritius pada laga persahabatan di Stadion Bishan, Jumat, 7 September 2018. Pada pertemuan itu, Singapura yang secara ranking FIFA berada di bawah Mauritius sukses menahan imbang lawan 1-1. Gol pertama diciptakan oleh pemain Mauritius, Jonathan Justin pada menit keempat. Pada menit ke-75 Singapura menyamakan kedudukan lewat gol Ikhsan Fandi.
Baca: Uji Coba Lawan Mauritius, Timnas Terapkan Strategi dari Luis Milla
Pelatih timnas Singapura, Fandi Ahmad mengungkap kemampuan timnya menahan Mauritius. Hal itu terlihat dari bagaimana cara pemain Singapura banyak menguasai bola dan menciptakan peluang. "Kami bermain dengan baik, banyak menciptakan peluang dan mendominasi penguasaan bola," kata Fandi. "Meskipun begitu kami harus merapatkan barisan lini tengah dan itu perlu memakan waktu."
Keberhasilan timnas Singapura dalam menerapkan permainan impresif pun mendapat pujian dari arsitek lawan. Pelatih Mauritius, Jimmy Cundasamy mengatakan bahwa The Lions pantas menang dengan taktiknya. Namun, lanjut Jimmy, timnas Singapura hanya kurang beruntung untuk memenangkan pertandingan. "Singapura mendominasi penguasaan bola dan memainkan permainan cukup apik," lata pelatih Mauritius.
SOCCERWAY | FIFA | WIKIPEDIA| MIQDARULLAH BURHAN