Cina Kandas di Piala Asia, Pelatih Marcello Lippi Akhiri Tugas

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 25 Januari 2019 06:33 WIB

Marcello Lippi. AP/Ricardo Mazalan

TEMPO.CO, Jakarta - Marcello Lippi mengakhiri jabatannya selama dua tahun sebagai pelatih timnas Cina pada Kamis, 24 Januari 2019, setelah timnya tersingkir di perempat final Piala Asia di tangan Iran.

Pelatih yang memenangi Piala Dunia bersama timnas Italia itu mengatakan bahwa ia tidak akan menandatangani kontrak baru di Cina, meskipun sebelumnya ia berharap akan mempertimbangkan kembali keputusannya itu jika timnya berhasil mendapatkan gelar kontinental perdana di Uni Emirat Arab.

Baca: Piala Asia 2019: Depak Cina, Iran Hadapi Jepang di Semifinal

"Pertandingan ini mengakhiri kontrak saya dengan tim nasional Cina, akhir perjalanan saya dengan Cina," kata pelatih berusia 70 tahun itu dalam konferensi pers sebagaimana dilansir Reuters, Ternyata harapan Lippi itu tidak terjadi karena China dipecundangi Iran yang tampil energik dan tangguh di Stadion Mohammed Bin Zayed.

Pasukan Lippi benar-benar tak berdaya. Selain diberondong tiga gol tanpa balas, statistik menunjukkan Cina juga hanya menghasilkan lima tembakan tepat sasaran.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada anda semua. Merupakan suatu kehormatan mengelola tim nasional negara yang sedemikian penting dan saya mencoba yang terbaik untuk meningkatkan tim ini." "Saya benar-benar berharap untuk mengakhiri pengalaman ini dengan cara yang lebih baik, tetapi anda tidak bisa membuat kesalahan semacam ini."

Lippi juga tidak bisa menahan diri untuk mengemukakan kekecewaannya atas penampilan buruk para pemain Cina.
"Saya berterima kasih kepada para pemain saya atas upaya mereka, tetapi tidak atas apa yang mereka lakukan malam ini," katanya.

"Kami memiliki tim Piala Asia yang bagus dan memainkan beberapa pertandingan bagus tetapi saya merasa tidak dapat diterima untuk melakukan kesalahan seperti ini," katanya.
"Saya sedikit marah, ini hanya kurang konsentrasi. Saya tahu mereka lebih kuat dari kami, saya tahu akan menghadapi pertandingan yang sulit, tetapi anda tidak bisa memberikan hadiah seperti itu kepada tim seperti Iran."

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

14 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya