Suporter Persija, The Jakmania membawa repilka piala saat menyaksikan pertandingan Persija melawan Mitra Kukar FC pada pertandingan laga terakhir Gojek Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta 9 Desember 2018. Persija berhasil menjadi juara Gojek Liga 1 setelah berhasil mengalahkan Mitra Kukar FC di laga terakhir dengan skor 2-1 dengan torehan poin sebanyak 62 poin. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok suporter Persija Jakarta The Jakmania meminta tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo membuktikan pernyataannya yang menuding juara Liga 1 musim 2018 yang direbut Persija Jakarta dan Liga 2 Indonesia sudah diatur.
"Tuduhan itu harus dibuktikan. Kalau tak bisa maka namanya fitnah," ujar Sekretaris Umum The Jakmania Dicky Soemarno di Jakarta, Jumat.
Dicky melanjutkan, jika pernyataan Vigit merupakan pepesan kosong, The Jakmania berharap pria asal Sidoarjo tersebut menerima tindakan hukum yang setimpal.
Oleh karena itulah kelompok suporter yang lahir pada Desember 1997 ini mendukung semua langkah Persija atas pernyataan Vigit.
Sementara, pihak manajemen Persija melalui direktur operasional M. Rafil Perdana meminta semua elemen klub termasuk The Jakmania untuk tetap tenang dengan adanya tudingan dari Vigit Waluyo.
"Kami memohon semuanya untuk tenang menanggapi pernyataan yang tidak berdasar sekaligus tidak benar itu. Sebab, mungkin saja ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran Persija yang kami cintai," tutur Rafil.
Manajemen klub Persija Jakarta menuntut tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo meminta maaf secara terbuka atas pernyatannya di media massa yang menyebut juara Liga 1 dan Liga 2 Indonesia sudah diatur.
Persija merasa terusik karena klub berjuluk Macan Kemayoran itu adalah juara Liga 1 Indonesia musim 2018. Melalui kuasa hukumnya Malik Bawazier, Persija pun memberikan waktu 5x24 jam, sejak hari ini, Jumat (25/1), bagi Vigit untuk mengumumkan permintaan maafnya tersebut.
Vigit Waluyo sendiri mengutarakan berbagai hal di hadapan para pewarta terkait keterlibatannya dalam kasus pengaturan skor khususnya di Liga 2 usai diperiksa oleh Satgas Antimafia Bola di Surabaya, Kamis (24/1).
Salah satu kalimat yang dilontarkan Vigit Waluyo yaitu tentang tudingan adanya pengaturan juara di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Pernyataan ini lalu diberitakan beberapa media daring nasional.