TEMPO.CO, Jakarta - Persebaya Surabaya akan menghadapi Persinga Ngawi dalam babak 32 besar Piala Indonesia. Kedua tim jadi peserta terakhir di turnamen yang belum memastikan tiket ke babak 16 besar.

Pelatih Persebaya Djajang Nurjaman meminta kepada anak asuhnya agar tidak menganggap remeh lawan. Kendati Persinga merupakan tim yang bermain di Liga 3 Indonesia, pria yang akrab disapa Djanur itu mengatakan pemainnya bakal tampil ngotot. “Harus tetap fight, semua bisa terjadi dalam sepak bola,” ucapnya, melalui situs resmi PSSI, Jumat, 15 Februari 2019.

Djanur menilai dari sisi skuat, Persinga memiliki materi pemain yang bagus. Menurut dia, pemain depan lawan mempunyai mobilitas tinggi dan bagus dari sisi postur. "Dia harus kami waspadai," ucap mantan pelatih Persib Bandung itu.

Persebaya melawan Persinga menjadi pertandingan terakhir di babak 32 besar Piala Indonesia. Berbeda dengan tim lain, pertandiangan Persebaya dengan Persinga hanya digelar sekali alias tanpa skema kandang dan tandang. Hal itu dilakukan karena laga tidak mendapatkan izin keamanan.

Pertandingan akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu, 16 Februari 2019. Pemenang dari laga tersebut akan melawan Persidago Gorontalo di babak 16 besar yang diadakan 19 dan 23 Februari.

Djanur mengaku mendapat keuntungan tersendiri dari tertundanya laga Persebaya melawan Persinga. Ia menyatakan timnya mempunyai banyak waktu untuk melakukan persiapan dari sisi teknis dan administrasi. “Kalau tidak ditunda, kami akan turun dengan kekuatan pas-pasan,” kata dia.

Di laga besok, Djanur menyebut, akan menurunkan dua pemain asing anyarnya, yakni Amido Balde dan Manuchehr Jalilov. Kehadiran dua pemain baru itu, menurut dia, mengindikasikan Persebaya tidak main-main menjamu Persinga. “Kalau kami tidak meremehkan dan menunjukkan permainan terbaik. Saya yakin kami akan meraih kemenangan,” ucapnya.

PSSI | ADITYA BUDIMAN