Bursa Transfer: Neymar Bertahan di PSG, Simak 3 Catatan Menarik
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Selasa, 3 September 2019 06:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Neymar akhirnya tetap bertahan di Paris Saint-Germain (PSG). Harapannya untuk pindah, ke Barcelona atau Real Madrid yang secara terbuka menyatakan minatnya, tak terealisasi hingga bursa transfer ditutup, Senin, 2 September.
Ada sejumlah fakta dan catatan dari drama tarik-ulur pemain Brasil ini di bursa transfer:
1. Harga jadi masalah
Petinggi PSG tersinggung karena mendengar Neymar mengatakan ingin meninggalkan klub itu pada Juni lalu. Mereka sepakat melepasnya. Namun, mereka juga tak mau rugi. Sebelumnya mereka mendapatkan pemain ini dengan harga 222 juta euro (Rp 3,5 triliun) dari Barcelona, pada dua tahun lalu. Kini mereka memasang banderol 300 juta euro (Rp 4,6 triliun).
Tak ada yang sanggup menebus harga itu. Tidak Barcelona, juga Real Madrid. Neymar pun akhirnya menyadari nasibnya dan disebutkan sudah mengabarkan pada keluarganya bahwa dia akan tinggal di PSG, sehari sebelum bursa transfer ditutup.
2. Masalah bagi Barcelona
Bagi Barcelona, kegagalan mendatangkan Neymar meninggalkan masalah serius untuk diatasi Ernesto Valverde. Tak hanya tambahan amunisi hebat yang gagal didapat, Valverde kini juga harus mengatasi perasaan-perasaan tak nyaman yang menghinggapi deretan pemainnya.
Barcelona menawarkan Ivan Rakitic, Nelson Semedo, Ousmane Dembele, Samuel Umtiti, Jean-Clair Todibo, Arthur Melo, dan Philippe Coutinho (akhirnya dipinjamkan ke Bayern Munchen) sebagai bahan barter untuk Neymar. Kini, Valverde harus bekerja keras untuk meyakinkan para pemain yang masih bertahan itu bahwa mereka masih berharga untuk timnya. Bila tidak, ia pun akan gagal mendapatkan servis maksimal dari para pemain tersebut.
3. Problem bagi PSG
Kini dituntut usaha keras dari pelatih PSG untuk menumbuhkan harmoni di ruang ganti. Neymar harus menelan harga dirinya dan kembali menyesuaikan diri dengan tim. Lalu ada soal Kylian Mappe yang sedikit banyak akan terpengaruh. Dia kini harus kembali berbagi panggung dan sorotan dengan Neymar. Sejak awal, aspek "rebutan perhatian" ini diduga menjadi salah satu alasan Neymar untuk memutuskan pergi.
Lalu ada juga aspek suporter PSG. Mereka sudah secara terbuka menyatakan kemarahannya pada Neymar, lewat spanduk dan nyanyian yang ditunjukkan dalam laga pembuka Ligue 1 musim ini, melawan Nimes. Faktor-faktor ini sedikit banyak akan berpengaruh pada performa PSG, yang dituntut untuk bisa tampil sempurna bila ingin melebarkan dominasinya ke luar Prancis dan merebut gelar juara Liga Champions.
MARCA