Diterpa Rasisme, Cagliari Minta Tak Ada Sanksi
Reporter
Antara
Editor
Aditya Budiman
Rabu, 4 September 2019 11:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cagliari, Tommaso Giulini, angkat bicara ihwal isu rasisme yang terjadi saat laga melawan Inter Milan pekan lalu. Giulini berharap Cagliari tidak terkena sanksi terkait insiden yang menimpa pemain Inter, Romelu Lukaku.
Dia menegaskan, Cagliari bukan kota yang rasis. "Saya meminta maaf untuk citra kami ini yang telah menyebar luas. Saya harap kami tidak kena sanksi," ujar Giulini, mengutip Antara, Rabu, 4 September 2019.
Romelu Lukaku mengalami tindakan rasis saat laga melawan Cagliari. Saat ia hendak mengeksekusi tendangan penalti terdengar teriakan umpatan berbau rasis dari belakang gawang. Cacian tak berhenti begitu pemain asal Belgia itu sukses mencetak gol. Mantan penyerang Manchester United itu pun lantas menatap tajam ke arah bangku penonton usai menjebol gawang Cagliari.
Lukaku bukan yang pertama. Sebelumnya, mantan penyerang Juventus Moise Kean mengalami hal serupa. Tindakan rasis juga menimpa gelandang Juventus, Blaise Matuidi pada 2018.
Kendati bukan kasus pertama, Giulini menilai menutup tribun kurva bukan solusi untuk mencegah aksi rasis kembali terulang. Sebab, di bagian itu secara tradisional merupakan tempat berkumpul para penggemar garis keras. Namun ia tak menutupi bila insiden rasis telah menimbulkan kemarahan dan frustrasi bagi pengelola klub.
Ia berpendapat saat ini hal yang dapat dilakukan ialah mendidik para petugas di stadion untuk mengenali para pelaku tindakan rasis. Selanjutnya, bagi mereka yang terbukti melanggar harus dilarang memasuki stadion. "Memerangi kebodohan merupakan hal yang sulit. Maka yang dapat kami lakukan hanyalah meningkatkan kesadaran," sebut Giulini.
Salah satu pemain yang pernah merumput di Liga Italia, Marco Verratti, menegaskan pertandingan harus dihentikan bila terjadi aksi rasial. "Anda harus menghentikan pertandingan (seandainya terjadi pelecehan rasial), kalau tidak kita tidak akan beranjak ke mana-mana," kata dia.
ANTARA