PSG Vs Real Madrid: Tentang Neymar, Gol, dan Cemooh Suporter
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Senin, 16 September 2019 15:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Neymar semestinya bisa menjadi penambah meriah suasana saat Paris Saint-Germain menjamu Real Madrid dalam pertandingan Liga Champions di Parc des Princes, Paris, Kamis dinihari, 19 September 2019, mulai 02.00 WIB. Namun, pemain brasil dipastikan absen karena hukuman dari musim lalu.
Neymar seesungguhnya bisa menjadi sosok antagonis dan protagonis di laga itu. Pemain ini sempat jadi incaran Real Madrid, juga Barcelona, pada bursa transfer lalu. Tapi, ia akhirnya tak jadi pergi. Karena ulahnya yang terang-terangan menginginkan pergi, Neymar pun dibeni suporter PSG.
Kebencian itu ditunjukkan secara terbuka saat Neymar kembali tampil untuk PSG setelah pulih dari cedera. Ia menyumbang gol untuk memastikan timnya menang 1-0 atas Strasbourg, akhir pekan lalu. Tapi, meski mencetak gol, ia tetap dicemooh suporter.
Gol Neymar dicetak dengan indah pada akhir pertandingan. Mendapat operan bola dari Abdou Diallo dari sisi kiri, Neymar mencetak gol sambil bersalto.
Karena gol itu, PSG pun mendapat poin penuh. Pada pekan kelima, klub Paris itu pun kokoh di puncak klasemen. Gol itu seperti sebuah jawaban dari Neymar bagi para pendukung PSG, yang terus mencemoohnya sepanjang pertandingan.
Ketika nama Neymar disebutkan sebagai pemain yang turun ke lapangan, teriakan itu terdengar. Tidak cukup itu. Spanduk dengan tulisan yang bernada pedas pun terbaca di sana.
“Neymar Sr, jual saja anak Anda ke Vila Mimosa,” demikian tulisan dalam salah satu spanduk yang terbaca di Parc des Princes, kandang PSG. Vila Mimosa adalah kawasan prostitusi di Rio de Janeiro.
Para penggemar memang kecewa terhadap ulah Neymar pada masa bursa transfer. Kala itu, Neymar terang-terangan menyatakan ingin hengkang dari Parc des Princes. Tujuannya kembali ke klub lamanya, Barcelona.
Barcelona beberapa kali berusaha mendapatkan lagi bintang asal Sao Paolo itu. Namun uang yang disodorkan tidak pernah dianggap cukup oleh PSG.
Transaksi kepindahan pun tidak pernah terjadi. Neymar harus tinggal di PSG, termasuk harus bermain di tengah riuh makian para pendukung yang sudah kadung marah.
Perlakuan para suporter itu memang bisa dipahami. Apalagi saat itu Neymar tak juga diturunkan Manajer PSG, Thomas Tuchel, dalam empat pertandingan awal di Ligue 1.
Alasannya kala itu, Neymar tengah dibekap cedera. Namun penggemar menganggap lain. Hati Neymar tak lagi bersama Le Parisien.
Itu sebabnya, dengan gempuran kekesalan suporter itu, pelatih PSG, Thomas Tuchel, menyatakan Neymar memerlukan fokus setelah melewati pekan yang penuh gejolak. “Tidak mudah bagi dia. Tapi inilah hidup,” kata Tuchel. “Dia kembali sebagai pemain PSG.”
Neymar sendiri buka suara. “Saya memang ingin pergi, tapi dengan segala yang sudah terjadi, saya masih pemain PSG,” katanya.
Dengan begitu, dia berjanji untuk memberikan segalanya untuk klubnya itu.
Namun tidaklah mudah bagi fan untuk menerima kembali Neymar. Termasuk dengan gol indah sekalipun, pendukung garis keras PSG tetap mencemooh.
Di stadion itu terdengar dua nada berbeda sekaligus, yang bersorak gembira dan menyorakinya.
“Bukan yang pertama kali saya dicemooh seperti itu,” kata Neymar. “Sedih sekali. Sekarang, setiap pertandingan berarti laga tandang.”
Baru satu laga, memang. Neymar harus menunjukkan bahwa dia memang bermain hanya untuk PSG. Sayang kesungguhan itu belum akan bisa dia tunjukkan saat menjamu Real Madrid di Liga Champions karena ia masih harus menjalani hukuman dari UEFA karena komentarnya musim lalu.
DAILYMAIL | BBC | IRFAN B