Wawancara Kepala Satgas Antimafia Bola: Masih Ada Pengaturan Skor

Selasa, 17 Desember 2019 12:40 WIB

Kepala Satgas Antimafia Bola, Brigadir Jenderal Hendro Pandowo saat temui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin, 16 Desember 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim
TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Antimafia Bola Jilid II yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Hendro Pandowo bakal mengakhiri masa tugas pada 20 Desember 2019. Selama dua periode penugasan Satgas yakni Jilid I dan Jilid II telah mengungkap beberapa kasus pengaturan skor yang terjadi di kompetisi sepak bola nasional.


Hendro Pandowo mengatakan setelah masa tugas Satgas Antimafia Bola Jilid I yang menangkap mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono, sempat muncul permintaaan dari masyarakat untuk melanjutkan masa tugas Satgas sehingga dibentuk lagi Satgas Antimafia Bola Jilid II. "Perbedaannya itu pendekatan Jilid II mengutamakan tindakan preventif," kata dia saat ditemui Tempo di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Berikut ini kutipan wawancara Tempo dengan Hendro Pandowo:

Apa saja yang melatarbelakangi pembentukan Satgas Antimafia Bola Jilid II?

Jilid II ini merupakan kelanjutan dari Satgas Antimafia Bola Jilid I. Kita ketahui bersama Pak Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada saat menghadiri acara Mata Najwa mendapat laporan ada match fixing dari partai di liga sepak bola nasional. Kalau kita masih ingat pelapornya itu namanya Bu Laksmi. Sehingga dari situ dibentuklah satgas Antimafia Bola. Kebetulan saya ditunjuk sebagai kepala satgas.

Mendapatkan kepercayaan dari pimpinan. Tentunya kami bekerja keras, akhirnya dengan tim kami bisa mengungkap dan menangkap. Memang terjadi match fixing. Enam orang dari PSSI kami lakukan penahanan, kemudian dari wasit, dari perangkat pertandingan. Kita ketahui bersama kami sudah P21, tahap persidangan sudah vonis dari hakim.

Kemudian ekpektasi masyarakat demikian besar untuk kemudian minta kepada pimpinan Bapak Kapolri untuk ada Satgas Antimafia Bola Jilid II. Sehingga atas perintah Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian, itu dilanjutkan lagi oleh Pak Kapolri sekarang Pak Idham Azis. Maka dibentuklah Satgas Antimafia Bola Jilid II.

Apa yang membedakan Satgas Jilid I dan Jilid II?

Konsepnya berbeda, lebih ke tindakan preventif di jilid II ini. Makanya dilakukan monitoring, pengawasan. Kami utamakan di Liga 1 untuk melakukan pengawasan jalannya pertandingan agar tidak terjadi pengaturan skor.

Liga 1 itu ada 13 wilayah sehingga selain ada Kepala Satgas Pusat, yang saya ketahui juga ada kepala Satgas Wilaya di masing-masing Polda itu. Ada Polda Metro, ada Polda Jawa Barat, Polda Jateng, kemudian Polda Sumatera Barat. Di mana Kepala Satgas Wilayah adalah Direktur Kriminal Reserse Umum. Mereka bertugas melakukan tindakan preventif, melakukan pengawasan, melakukan monitoring. Jangan sampai terjadi match fixing.

Kemudian tahap itu selalu melakukan kerja sama dengan panitia pelaksana, manajer klub diingatkan dalam setiap persiapan pertandingan liga 1 ikut dalam rapat koordinasi. Tindakan preventif untuk mengingatkan jangan lagi ada match fixing. Tapi manakala terjadi match fixing, kami tidak segan-segan juga melakukan tindakan penegakan hukum refresif. Karena goalnya sama, Satgas Jilid I dan II bagaimana keinginan Polri untuk ikut mendorong mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih, bermartabat, dan berprestasi. Hal itu tidak akan terwujud mana kala masih terjadi pengaturan skor. Di mana kejadian itu sudah terjadi pas Satgas Antimafia Bola Jilid I.

Apa saja temuan selama tugas Satgas Jilid II?

Monitoring dan pengawasan tapi akan tetap melakukan penegakan hukum ketika ada laporan dari masyarakarat atau laporan dari call centre kita. Ada upaya pengaturan skor. Berapa kali juga melakukan upaya di samping untuk mengingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan persebakbolaan Liga 1, panitia pelaksana, manajer klub, perangkat wasit, wasit utama, wasit pembantu semua kita ingatkan.

Masih ada pengaturan skor?

Indikasi itu ada sehingga berapa kali kami melakukan penyelidikan seperti ketika ada pertandingan di Jawa timur, pertandingan di Kalteng. Namun demikian tidak bisa kami buktikan terjadi suatu match fixing. Tapi itu sudah merupakan warning buat kita, kan bisa saja mereka sudah mengerti, sudah mengetahui modus operandi, bisa menyembunyikan. Bermain lebih rapi terjadinya match fixing. Namun demikian tidak ada suatu tindakan pidana yang tidak meninggalkan jejak.

Advertising
Advertising

Di bulan November kemarin kami bisa melakukan penangkapan. Ada match fixing lagi yakni Persikasi Bekasi melawan Sumedang. Dia atur skor, melibatkan manajer klub, kemudian wasit, perantara, Enam orang kita lakukan penahanan. Saat ini kami proses untuk melengkapi berkas perkara. Segera kami kirim ke JPU. Kalau memang belum P21 kami kirim tahap dua para tersangka dan barang bukti. Sehingga sisa waktu yang tinggal beberapa hari ini, tentunya sudahlah jangan ada pengaturan skor lagi. Sangat merugikan kepada semua pihak. Terutama atlet, tidak ada gunanya dia berlatih bekerja keras, menjunjung tinggi sportifitas, fair play hanya dikalahkan bunyi peluit dan kibaran bendera wasit. Itu terjadi.

Apakah atlet bisa ikut terlibat?

Itu yang kami khwatirkan. Sehingga harapan kami dengan adanya Satgas Antimafia Bola sudah melakukan penegakan hukum, melakukan langkah monitoring semua bisa berubah. Tentunya kami sebagai lokomotif pendorong, diikuti gerbong lain terkait stakeholder persepakbolaan Indonesia. Kita berubah menuju ke arah lebih positif. Hilangkan budaya yang buat prestasi sepak bola Indonesia tidak akan maju. Sampai sekarang kan masih ada, di bulan November 2019 masih kami temukan match fixing, pengaturan skor. Itu potret yang melibatkan sinergitas antara perwasitan, kepengurusan klub, kemudian ada perantara. Bersinergi melakukan pengaturan skor, bersinergi dalam hal negatif. Marilah kita bersinergi dalam hal positif.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

17 jam lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

1 hari lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

2 hari lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

3 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

7 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

14 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

16 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

18 hari lalu

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

24 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

38 hari lalu

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Baca Selengkapnya