Sejumlah Catatan Penting dari Kompetisi Liga 1 Musim 2019

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 24 Desember 2019 06:05 WIB

Para pemain Bali United dan suporter merayakan piala juara Liga 1 Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 22 Desember 2019. Bali United berhasil menjuarai Liga 1 Indonesia untuk pertama kalinya dengan poin akhir 64 dan berhak mewakili Indonesia ke ajang Liga Champion Asia 2020 atau AFC Cup. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Liga 1 Indonesia musim 2019 telah berakhir pada 22 Desember dengan menghadirkan Bali United sebagai juara baru. Ada sejumlah catatan menarik dari penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional tahun ini.

Bali United tampil perkasa sepanjang musim ini. Tak butuh waktu lama untuk merengkuh juara pertamanya semenjak berganti nama dari Persisam Putra Samarinda menjadi Bali United Pusam, untuk kemudian paten tanpa embel-embel Pusam, pada 2014 silam.

Mereka bahkan telah dinobatkan sebagai juara Liga 1 pada pekan ke-30 atau kala laga masih menyisakan empat pertandingan saat menghajar Semen Padang 2-0 di Stadion Agus Salim.

Posisi Bali di klasemen sementara pekan ke-30 sudah tak mungkin lagi dikejar. Kala itu Persipura Jayapura, Borneo FC, dan Madura United menguntit di bawahnya.

Di akhir kompetisi, Bali mengumpulkan 64 poin atau terpaut 10 angka dari Persebaya Surabaya yang mampu bangkit saat memasuki paruh kedua. Bali mencatatkan 19 kali menang, tujuh seri, dan delapan kekalahan.

Pencapaian Bali United yang meraih juara Liga 1 2019, membuat tim kebanggaan warga Pulau Dewata tersebut berhak mengikuti play-off Liga Champions Asia musim depan. Bali United akan menjalani babak Kualifikasi Liga Champions Asia dari babak penyisihan pertama.

Advertising
Advertising

Keberhasilan Serdadu Tridatu sudah bisa diprediksi sebelumnya kala liga masih disponsori Gojek-Traveloka Liga 1 dan hanya tinggal menunggu waktu untuk mengangkat Trofi.

Memiliki sokongan dana yang besar, sponsor yang berjubel, situasi ruang ganti yang kondusif, serta keseriusan manajemen dalam mendukung setiap langkah Bali, menjadi sedikit dari banyak faktor yang mempengaruhi perjalanan klub.

Di sisi lain, sosok Stefano Cugurra Teco juga tak bisa dilepaskan dari kesuksesan Bali United. Ia bahkan mencatatkan namanya sebagai pelatih yang membawa dua tim berbeda (Persija Jakarta dan Bali United) juara Liga 1 secara berturut-turut.

Saat pertama datang, ia langsung berbenah dengan fokus utama memperbaiki lini pertahanan. Sejumlah nama-nama tenar seperti Gunawan Dwi Cahyo, Willian Pacheco, dan Leonard Tumpamahu didaratkan. Alhasil, mereka menjadi tim tersedikit jumlah kebobolannya yakni 35 gol.

Yang Besar Yang Kedodoran

Kesuksesan yang diperoleh Bali United tidak bisa dilepaskan dari buruknya penampilan tim-tim favorit juara kala mengarungi putaran pertama. Sebut saja Persib Bandung, Persija Jakarta, Arema FC, Persipura Jayapura, dan Persebaya Surabaya.

Lima tim yang memiliki trofi paling banyak itu terseok-seok di papan tengah dan papan bawah klasemen. Bahkan Persija sempat menghuni zona degradasi, terlepas dari laga tunda karena harus berjuang di Piala AFC.

Kala jeda paruh pertama, Persija menghuni posisi 17 yang hanya mengumpulkan 14 poin dari 14 laga yang dilakoni, Persib Bandung berada di urutan 10 dengan 19 poin, Arema FC memang berada di posisi empat namun sejak putaran kedua penampilan mereka inkonsisten.

Kemudian Persipura Jayapura berada satu strip di atas Persib yakni di urutan sembilan dengan 20 poin, dan Persebaya di posisi ke-5 dengan 25 poin. Capaian buruk itu membuat sejumlah pelatih dipecat.

Muka-muka baru maupun lama silih mengisi posisi yang ditinggalkan. Namun hanya Persebaya dan Persipura yang mampu bangkit hingga kompetisi Liga 1 Indonesia berakhir. Persebaya duduk manis di posisi kedua dan di bawahnya berdiri Tim Mutiara Hitam.

Yang menyerah dan terbuang

Paruh pertama musim menyimpan luka bagi sejumlah pelatih, pasalnya mereka harus mengakhiri masa baktinya lebih dini. Berbagai alasan mengapa para pelatih hengkang dari klubnya masing-masing, ada yang diputus kontrak ada pula yang mengundurkan diri.

Tercatat belasan pelatih harus mundur dari kursi kekuasaannya. Persib Bandung menjadi tim tercepat yang melakukan pemecatan pelatih, korbannya tak lain yakni Miljan Radovic bekas pemain era Djadjang Nurjaman. Bahkan ia harus mundur sebelum kompetisi resmi bergulir.

Hasil mengecewakan di Piala Indonesia dan Piala Presiden membuat manajemen Persib (diperkuat desakan bobotoh) harus memutus kontrak pria asal Montenegro tersebut. Posisi Miljan kemudian digantikan Roberts Rene Alberts yang datang sesaat sebelum Liga 1 Indonesia bergulir.

Setelah Persib, Persija harus dipusingkan mencari pelatih baru menyusul Ivan Kolev yang mundur pada 3 Juni 2019. Ivan merasa belum mampu memberikan yang terbaik untuk Macan Kemayoran hingga pekan ketiga kompetisi. Manajemen Persija kemudian bergerak cepat dengan mendatangkan Julio Banuelos untuk mengganti posisi yang ditinggalkan Ivan Kolev.

Perjalanan Banuelos di Persija juga cukup singkat. Ia hanya mendapatkan kesempatan untuk memimpin tim Macan Kemayoran dalam 18 laga di berbagai kompetisi. Persija pun akhirnya menunjuk Edson Tavarez pada 29 September.

Jaksen F. Tiago menjadi pelatih selanjutnya yang mengundurkan diri. Cerita kesuksesan Jacksen saat menangani Persipura tidak berbuah manis kala mengarsiteki Barito Putera. Ia mundur pada 22 Juni dan kemudian kembali bernostalgia dengan klub lamanya, Persipura.

Nama-nama lain seperti Aji Santoso (Persela Lamongan), Luciano Leandro (Persipura Jayapura), Djadjang Nurdjaman (Persebaya Surabaya), Alfredo Vera (Bhayangkara FC), Dejan Antonic (Madura United), Jan Saragih (Perseru Badak Lampung FC), Syafrianto Rusli (Semen Padang), Jafri Sastra (PSIS Semarang), dan Rahmad Darmawan (Tira Persikabo) harus mengakhiri kerja sama sebelum musim berakhir.

Masalah klasik

Padatnya jadwal menjadi masalah klasik yang tak kunjung berakhir. Pelatih dan pemain menjadi korban atas ambisi besar PSSI yang ingin mengakhiri musim dalam jangka waktu satu tahun saja.

Bahkan dalam satu pekan, tim bisa bermain dua hingga tiga laga. Padatnya pertandingan berdampak pada klub secara keseluruhan, yakni rentetan pemain cedera, mahalnya biaya perjalanan tandang, jeda waktu recovery yang kurang sehingga banyak pemain yang mengalami kelelahan, serta sejumlah permasalahan lain, di samping tak jelasnya musim kompetisi baru kapan akan dimulai atau adanya jeda waktu yang datang tiba-tiba.

Sejumlah pelatih pun "curhat" kepada media dan mengatakan bahwa kompetisi Liga 1 Indonesia benar-benar gila. Katakanlah seperti pelatih PSM Makassar Dariej Kalezic, pelatih Persija Edson Tavarez, pelatih Semen Padang Eduardo Almeida, pelatih Bhayangkara FC Paul Munster, hingga pelatih Persib Robert Rene Alberts memiliki satu suara menanggapi jadwal Liga 1 yang melelahkan.

Di sisi lain adanya agenda FIFA dan timnas Indonesia, tak mempengaruhi jadwal liga yang "keukeuh" harus terus berjalan. Hasilnya, sejumlah klub harus bertanding dengan pemain seadanya. Kondisi itu telah dialami Bhayangkara sejak paruh kedua Liga 1.

Sejumlah pemain The Guardians dipanggil untuk membela timnas senior maupun timnas U-22, belum lagi pemain yang terkena akumulasi ataupun cedera. Paul Munster sempat hanya memboyong sekitar 16 pemain kala bertandang ke markas Semen Padang. Kondisi serupa juga tak bisa disangkal oleh kontestan lainnya.

Bisa jadi kegagalan timnas senior di laga-laga internasional adalah puncak dari jadwal liga yang padat, seperti halnya yang dikeluhkan Simon Mcmenemy kala menangani timnas Indonesia.

"Saya tak ingin mencari alasan untuk kekalahan (timnas Indonesia atas Malaysia pada kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia 6 September 2019) itu. Namun jadwal liga sangat padat, sampai bertanding tiga kali seminggu," katanya.

Apa yang terjadi di kompetisi Liga 1 musim ini semestinya menjadi catatan dan segera diperbaiki PSSI yang kini dikomando Mohamad Iriawan.

Berikut klasemen akhir Liga 1 2019:

No TimMainGolPoin
1Bali United3448-3564
2Persebaya 3457-4354
3Persipura 3447-3853
4Bhayangkara FC3451-4353
5Madura United FC3455-4453
6Persib Bandung3449-3951
7Borneo FC3455-4251
8PSS Sleman3445-4248
9Arema FC3459-6246
10Persija Jakarta3443-4244
11Persela Lamongan3447-4544
12PSM Makassar3450-5044
13PSIS Semarang3436-4143
14Barito Putera3445-5143
15PS Tira-Persikabo3451-5742
16Badak Lampung3435-6533
17Semen Padang3432-4532
18Kalteng Putra3433-543

Berita terkait

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Cerita Ayah dan Anak, Maman Abdurahman dan Rafa Abdurrahman, Bermain Bersama saat Persija Hadapi PSIS Semarang di Liga 1

2 hari lalu

Cerita Ayah dan Anak, Maman Abdurahman dan Rafa Abdurrahman, Bermain Bersama saat Persija Hadapi PSIS Semarang di Liga 1

Bek veteran Persija Jakarta Maman Abdurahman bersyukur mendapat kesempatan bermain bersama putranya, Rafa Abdurrahman, pada pertandingan Liga 1.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

3 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

3 hari lalu

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

Seluruh rangkaian Reguler Series Liga 1 telah berakhir. Setelah pertandingan pekan ke-34, Madura United menjadi tim terakhir ke Championship Series.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

3 hari lalu

Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

RANS Nusantara FC dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-34, Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

3 hari lalu

Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

Madura United meraih satu tiket tersisa untuk melangkah ke babak Championship Series Liga 1 2023-2024. Bagaimana rekap hasil pekan terakhir?

Baca Selengkapnya

Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

3 hari lalu

Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

Empat tim masih berjuang menghindari zona degradasi pada pekan terakhir fase reguler Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

3 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya