Tim kepelatihan PSM Makassar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 tahun 2020. Pelatih kepala Bojan Hodak (tengah), Herrie Setyawan (kiri), Bahar Muharram (kanan), Syafril Usman (ujung sudut kiri), dan Hendro Kartiko (sudut kanan) usai perkenalan tim kepelatihan di Makasaar, Senin 6 Januari 2020. Dokumen PSM Makassar
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak mengaku termotivasi dengan atmosfer kompetisi sepak bola Indonesia yang selalu ramai dihadiri para penonton dan suporter setia.
Bojan Hodak di Makassar, Senin, mengatakan atmosfer sepak bola di Indonesia yang begitu antusias juga telah dirasakan saat masih menjadi pelatih timnas Malaysia U-19.
"Suasana Liga Indonesia dan liga super Malaysia cukup unik. Ada kecintaan yang cukup kuat dan saya juga rasakan seperti itu saat menangani timnas Malaysia U-19," katanya.
Dengan suasana yang begitu meriah dalam setiap pertandingan, justru membuat tim lebih tertantang untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
"Atmosfer dalam setiap laga begitu tinggi di mana suporter sangat antusias datang dan itu merupakan hal yang menarik," katanya.
Lebih jauh, Bojan Hodak juga memiliki cara unik dalam menjalin kerjasama dengan para asistennya. Yakni dengan memberikan persyaratan khusus kepada para asisten pelatih jika ingin berkolaborasi yakni harus bisa bermain bola.
"Saya ada persyaratan yakni beberapa dari mereka (asisten pelatih) harus bermain bola dan itu harus ditunjukkan kepada saya," ujarnya.
Bojan Hodak menyatakan, dirinya merupakan pelatih profesional yang selalu fokus untuk membawa tim yang ditanganinya bisa disegani lawan-lawannya.
"Pak Munafri Arifuddin (CEO PSM) menjelaskan target dan visi klub (yang ingin dicapai musim ini) dalam lima menit dan saya putuskan (setuju). Saya jelaskan percaya bisa memberikan sesuatu," katanya pada perkenalannya, Senin.
Mantan pelatih timnas Malaysia U-19 itu menjelaskan, sebelum bertemu CEO PSM, ia memang dalam kondisi bebas kontrak setelah diputus kontrak timnas Malaysia.
Ia juga mengakui saat ini tengah mencari-cari potensi melatih tim baru yang memiliki karakter kuat dan merupakan tim besar. "Saya mencari tim kuat dan kebetulan saya lihat PSM bertanding (beberapa waktu lalu). PSM masuk lima besar tim kuat di Indonesia dan selanjutnya bertemu pak Munafri Arifuddin," ujarnya.
Bojan Hodak ditunjuk sebagai pelatih oleh manajemen untuk menggantikan posisi Darije Kalezic yang tidak diperpanjang kontraknya oleh manajemen PSM Makassar.
Bojan Hodak akan membuat tim solid bersama Hendro Kartiko (pelatih kiper), Heri Setiawan (asisten pelatih), Syafril Usman (asisten pelatih) dan Bahar juga sebagai asisten pelatih.