Slemania Sudah Prediksi Eduardo Tak Lama di PSS Sleman
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rina Widiastuti
Selasa, 25 Februari 2020 16:37 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendukung militan PSS Sleman dari ordo Slemania sudah memprediksikan pelatih Eduardo Perez Moran tak akan bertahan lama. Rupanya prediksi mereka tak meleset.
Pelatih berkebangsaan Spanyol itu tiba-tiba mengajukan pengunduran diri dari kursi pelatih pada Senin 24 Februari 2020. Padahal baru melatih Elang Jawa 40 hari.
"Yang kami khawatirkan sejak awal ternyata terjadi juga, (Eduardo) mundur di tengah jalan," ujar Presidium Slemania, Asep Handi Kurniawan kepada Tempo Selasa 25 Februari 2020.
Asep mengatakan, saat Eduardo masuk, diprediksikan bakal mendapat banyak tekanan.
"Kami heran juga, apakah akan kuat (Eduardo) dengan hantaman hantaman dari semua lini," ujarnya menggambarkan.
Eduardo menjadi pelatih PSS memang dalam situasi internal yang kurang kondusif. Mantan asisten pelatih tim nasional Luis Milla itu tiba tiba didatangkan manajemen menggantikan sosok pelatih kebanggaan Sleman fans, Seto Nurdiyantoro yang selama ini sudah dianggap ikonnya, Elang Jawa.
Di tangan Seto, PSS memang berevolusi menjadi klub bergengsi. Seto membawa tim Sleman itu naik ke kasta Liga 1 walau skuadnya diisi banyak pemain yang disebut kelas dua.
Penggantian Seto dengan Eduardo saat itu langsung menimbulkan reaksi dan protes keras kelompok suporter. Buntutnya adalah suporter mengalami krisis kepercayaan kepada manajemen PSS.
Asep menambahkan, prediksi Eduardo tak akan bertahan lama juga dibayangi pengalaman buruk saat Laskar Sembada dipimpin pelatih asing di masa silam. Eduardo merupakan pelatih asing kedua PSS setelah pada 2007 silam Elang Jawa ditukangi Horacio Albertus Montes.
Horacio kala itu hanya bertahan setengah musim. Horacio didepak manajemen usai PSS dibekap 0-2 oleh Persik Kediri. Horacio kemudian digantikan Rudi William Keltjes.
"Pengalaman buruk saat ditangani Horacio itu yang kami pikirkan saat PSS mendatangkan Eduardo," ujar Asep.
Slemania sendiri sempat legowo PSS dilatih Eduardo. Alasannya agar tim kesayangannya bisa fokus mempersiapkan kompetisi Liga 1 2020 yang akan bergulir pada 29 Februari 2020. Namun ternyata Eduardo tumbang lebih cepat, yakni sebelum kompetisi belum dimulai.
"Ya sekarang kami hanya berharap PSS segera mendapatkan pelatih baru dan persiapkan kompetisi sebaiknya," ujarnya.
Melalui laman akun media sosialnya, Eduardo Perez mengaku sedih dengan keputusannya mundur. "Tapi saya tidak setuju dengan klub tentang beberapa keputusan teknis," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO