Imbas Virus Corona, Pemain Sepak Bola Alami Penundaan Gaji

Reporter

Terjemahan

Kamis, 26 Maret 2020 13:11 WIB

Leeds United. mirrorfootball.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - – Separuh dari gajinya tiap pekan kini telah berkurang. Namun kapten tim Hearts, yang bermain di Liga Utama Skotlandia, Steven Naismith, merasa tidak keberatan. Sebab, hal itu terjadi karena dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Bekas striker klub Everton yang berusia 33 tahun itu menyatakan kerelaannya kehilangan separuh penghasilan untuk sementara. Hal ini ia lakukan salah satunya untuk membantu kondisi keuangan klub.

“Sebagai kapten, saya mendukung sepenuhnya teman-teman setim, apa pun keputusan yang akan diterapkan,” katanya. “Saya juga akan tetap berada di sini.”

Pandemi virus corona yang membuat putaran liga berhenti adalah sebabnya. Belum ada kepastian bergulirnya kembali perputaran liga ini membuat banyak klub kehilangan pendapatan.

Tak berbeda dengan yang terjadi di Skotlandia, klub divisi Championship atau di bawah Liga Primer Inggris pun melakukan hal yang sama. Birmingham City adalah salah satunya.

Advertising
Advertising

Klub yang pernah diperkuat oleh Emille Heskey itu dikabarkan meminta para pemainnya menyetujui proposal penundaan gaji. Sesuai dengan kesepakatan liga, pihak manajemen mengajukan angka 50 persen dari gaji para pemain. Dengan demikian, jumlah gaji maksimal yang dibayarkan klub tak lebih dari 6.000 pound sterling atau sekitar Rp 113 juta.

Hal ini berjalan selama empat bulan ke depan atau hingga keadaan dianggap kembali normal. Intinya bukan pemotongan, melainkan penundaan.

Kelak, setelah situasi normal, separuh gaji itu akan dibayarkan kepada pemain. Permintaan dari klub ini pun kabarnya sudah disampaikan kepada para pemain dan juga agen mereka.

“Kami berharap permintaan sementara ini bisa disetujui sebagai upaya membantu kami dalam menjalankan bisnis ini sampai semuanya kembali normal,” demikian sebagian isi surat tersebut.

Belum ada kabar lanjutan soal itu. Namun tampaknya para pemain bisa menerima. Toh, mereka pun untuk saat ini tidak bekerja alias makan gaji buta.

Tak perlu waktu lama, klub-klub lainnya pun mengikuti langkah yang dilakukan klub itu. Selasa lalu, tersiar kabar bahwa Leeds United, tim yang kini berada di puncak klasemen Championship, telah melakukan pembicaraan dengan para pemainnya menyangkut kemungkinan hal serupa.

Pemilik klub Leeds United, Andrea Radrizzani, mengakui hal yang terjadi di klubnya. “Kami tengah melakukan pembicaraan dengan pihak federasi dan juga para pemain,” kata Radrizzani.

Menurut pria asal Italia itu, pandemi virus corona membawa dampak besar bagi keuangan klubnya. Mereka memiliki harapan mendapatkan pemasukan dari lima laga kandang--yang terpaksa ditunda.

Lima laga kandang--dengan kapasitas Stadion Elland Road yang mencapai 35 ribu penonton--akan memberikan pemasukan yang lumayan besar. Menurut dia, mencapai sekitar 2,5 juta pound sterling.

“Ini bencana,” katanya. “Klub seperti milik kami kehilangan sekitar 8-10 juta pound sterling setiap tahun. Tak ada satu orang pun yang ingin menjalankan bisnis seperti itu.”

Menurut dia, situasi seperti yang terjadi sekarang memperburuk kondisi keuangan mereka. Padahal hanya itu yang menjadi sumber pemasukan bagi kami.

“Kondisi yang terjadi di Championship amat berbeda dengan Liga Primer. Kami tidak mendapatkan uang dari hak siar televisi, misalnya,” katanya panjang-lebar.

Selain itu, ambisi mereka untuk lolos ke Liga Primer--dengan mempekerjakan pelatih terkemuka asal Argentina, Marcelo Bielsa, dan stafnya--menjadi pos pengeluaran terbesar. Walhasil, dengan pendapatan per tahun yang mencapai 45 juta pound sterling, 40 juta pound sterling di antaranya habis dipakai untuk membayar pemain dan pelatih.

Lantas, apa yang akan mereka lakukan? Hal yang paling mungkin diterima para pemain adalah membayar separuh gaji mereka.

Direktur Utama Angus Kinnear dan Direktur Teknik Victor Orta telah melakukan pembicaraan dengan para pemain senior. Termasuk dua pemain dengan gaji tertinggi, yakni Kiko Casilla dan Patrick Bamford.

Hal yang sama dilakukan Birmingham, mereka menawarkan penundaan pembayaran gaji. Selepas itu, mereka berjanji membayar separuh gaji yang tertunda. Klub sendiri menyatakan akan memberlakukannya secara resmi pada pekan ini.

Badai penunda kompetisi akibat pandemi virus corona nyatanya tak hanya mendera klub-klub kelas dua di Inggris. Di Bundesliga pun terjadi. Para pemain dan direktur klub Bayern Muenchen telah setuju dengan penundaan gaji yang mencapai 20 persen.

Mungkin mereka memiliki pemikiran yang sama dengan Naismith. "Situasi yang terjadi saat ini menempatkan semua orang pada posisi sulit, dan ini bukan karena kesalahan klub,” katanya.

GUARDIAN | DAILYMAIL | IRFAN B.

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

1 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

4 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

12 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

14 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

16 hari lalu

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

22 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

35 hari lalu

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Beri Peringatan: Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara Sudah Meningkat

39 hari lalu

Erick Thohir Beri Peringatan: Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara Sudah Meningkat

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memperingatkan bahwa saat ini standar sepak bola negara-negara Asia Tenggara sudah meningkat.

Baca Selengkapnya

Persik Kediri Jalin Kerjasama dengan SKASports

41 hari lalu

Persik Kediri Jalin Kerjasama dengan SKASports

Dewan Pembina Persik, Hanindhito Himawan Pramana, menyambut baik terobosan program kolaborasi strategis pengembangan Persik Kediri dengan SKASports Investments Private Limited.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

49 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya