Neymar dan teman-temannya setelah main footvolley. (time24news)
TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Paris Saint-Germain Neymar membantah anggapan bahwa dia mengabaikan pedoman jarak sosial (social distancing) dengan bermain footvolley bersama teman-temannya di rumahnya dekat Rio de Janeiro.
Pemain asal Brasil itu mendapat kecaman dari sejumlah media setelah mengunggah foto bersama beberapa orang di properti miliknya di Mangaratiba.
"Foto-foto itu menunjukkan Neymar Jr. bersama orang-orang yang dikarantina bersamanya, orang-orang yang bepergian bersama dari Paris ke Brasil," kata grup manajemen pemain 28 tahun itu dalam sebuah pernyataan kepada media.
"Neymar Jr menawarkan rumahnya agar semua orang dapat menghabiskan 14 hari pertama di sana sebelum bertemu keluarga mereka masing-masing. Rumah itu memenuhi aturan karantina dan sepenuhnya terisolasi, yang memungkinkan kedamaian dan ketenangan baginya untuk melanjutkan pelatihan dan menjaga orang-orang yang dicintainya di tengah rasa sakit dan kurungan dunia ini."
Neymar mendapat izin dari PSG untuk kembali ke Brasil pekan lalu karena wabah corona, yang telah mendorong penangguhan seluruh kompetisi sepak bola Eropa.
Meskipun Brasil belum mewajibkan karantina wilayah, pemerintah Negara Bagian Rio de Janeiro telah mendesak orang-orang untuk menghindari kontak sosial, yang sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tidak ada kunjungan atau pertemuan bisnis di rumah itu, terutama karena kondominium itu sendiri hanya memberikan akses kepada penghuninya," kata pernyataan itu.
"Pengecualian kunjungan diberikan untuk putranya, Davi Lucca, yang datang untuk tinggal bersama sang ayah. Davi, ibunya, ayah tiri, dan saudara lelakinya ada di Paris beberapa hari sebelumnya untuk mengunjunginya. Neymar Jr. menjaga jarak dari anggota keluarga lain, seperti ibunya, saudara perempuan, dan neneknya, misalnya, karena dia mengerti bahwa ini adalah momen yang membutuhkan upaya untuk kebaikan bersama."