TEMPO.CO, Jakarta - Juventus diklaim tak akan mau menerima gelar juara Liga Italia Seri A jika kompetisi itu memang dihentikan karena pandemi virus corona. Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menyatakan bahwa Juventus telah menyatakan niatannya tersebut meskipun pihaknya belum memiliki rencana melakukan penghentian Liga Italia.

Gravina menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menginginkan Liga Italia digelar tuntas hingga pertandingan terakhir. Hingga saat ini, menurut dia, semua pihak sepakat akan kembali menggelar komeptisi pada akhir Mei atau awal Juni.

"Prioritas utamanya adalah menyelesaikan musim ini," kata Gravina kepada TMW Radio dalam laman ESPN yang dipantau dari Jakarta, Jumat. "Idenya adalah mengawali dari 20 Mei atau awal Juni, diakhiri Juli ."

Gravina menyatakan bahwa hingga saat ini mereka belum berpikiran untuk mengakhiri Liga Italia dan memberikan gelar juara kepada pemuncak klasemen sementara, Juventus.

"Juventus sendiri, saya kira, sudah mengutarakan ketidaksukaannya terhadap solusi semacam itu," kata Gravina.

"Saya kira membatalkan musim ini adalah lebih rumit. Ini akan sangat tidak adil," kata dia.

Juventus saat ini memang berada di puncak klasemen Liga Italia dengan berjarak satu angka saja dari Lazio yang berada di posisi kedua. Dengan 12 pertandingan tersisa, posisi skuad Nyonya Tua masih belum terlalu aman.

Ide untuk mengakhiri liga domestik di Eropa semakin kencang belakangan ini menyusul pandemi virus corona yang tak menunjukkan tanda-tanda membaik. Liga Belgia menjadi liga elite pertama Eropa yang membatalkan sisa kompetisi dan menganugerahkan gelar juara liga kepada Club Brugge.