Muhammad bin Salman Bisa Buat Newcastle United Boyong Messi?

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Sabtu, 18 April 2020 14:44 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, dikabarkan telah membeli Newcastle United dengan harga 300 juta pound sterling. Kedatangan Salman diprediksi bisa membuat klub itu kembali ke kasta atas Liga Inggris.

Hal tersebut bukannya tanpa alasan. Muhammad disebut memiliki pundi-pundi uang yang bisa membuat Newcastle United membeli pemain bintang musim depan. Kekayaan pribadinya saja mencapai 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 46,5 triliun.

Posisinya sebagai Putera Mahkota Arab Saudi disebut membuat dia memiliki akses terhadap kekayaan seluruh anggota kerajaan yang jumlahnya mencapai 1,4 triliun dolar Amerika atau sekitar Rp 21.669,5 triliun.

Namun, meskipun memiliki kekayaan melimpah, bukan berarti Muhammad bin Salman bisa membuat Newcastle United membeli pemain bintang seperti Lionel Messi, Neymar Jr, Cristiano Ronaldo, atau Kylian Mbappe sekaliigus. Dia akan terbentur aturan Financial Fair Play jika memaksa menghamburkan hartanya tersebut.

Aturan yang diterapkan Badan Sepak Bola Eropa, UEFA, sejak 2010 itu pada dasarnya akan membatasi pengeluaran setiap klub tiap musimnya. Setiap klub di bawah naungan UEFA tak boleh membelanjakan uang mereka lebih besar dari pendapatan mereka musim sebelumnya.

Advertising
Advertising

Lantas bagaimana jika pemilik klub memiliki kocek tebal yang membuat mereka mungkin bisa saja membeli belasan bahkan puluhan pemain hebat sekaligus? UEFA menyatakan bahwa suntikan dana dari pemilik klub diperbolehkan. Hanya saja, ada aturan yang juga jelas, yaitu melalui skema sponsor.

Untuk hal ini, Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB) juga akan menginvestigasi lebih lanjut apakah dana dari sponsor tersebut wajar atau tidak. UEFA memiliki perhitungan tersendiri untuk menilai apakah jumlah dana yang disuntikan sponsor tersebut wajar atau tidak. Caranya, dengan melihat hasil apa yang didapatkan si pihak sponsor dari kerjasama tersebut dan juga melihat harga taksiran pasaran untuk nilai kerjasama sponsor.

Artinya, Muhammad bin Salah tak bisa begitu saja menyuntikkan dana besar ke Newcastle United melalui salah satu perusahaan yang dia miliki. Dia mungkin harus belajar banyak dari Manchester City yang terjerat hukuman tak boleh bermain di Liga Champions karena dianggap melanggar aturan FFP.

UEFA memvonis Manchester City bersalah karena mendapatkan kontrak sponsor yang nilainya jauh lebih tinggi dari nilai kewajaran yang seharusnya mereka dapatkan. Uang dari sponsor itulah yang kemudian membuat Manchester City mampu memboyong banyak pemain bintang dan membayar gaji mereka yang selangit.

Tugas Muhammad bin Salman saat ini adalah bagaimana meningkatkan pendapatan klub tersebut baik melalui kontrak sponsor, penjualan marchendise, penjualan tiket dan lain sebagainya. Dengan begitu, jatah belanja Newcastle United akan bisa meningkat dari musim ke musim hingga akhirnya bisa menyaingi Manchester United, Manchester City, dan klub besar lainnya.

Cara lain untuk mengangkat performa Newcastle United dengan lebih cepat adalah dengan memperkuat tim perekrutan pemain. Mereka bisa meniru cara Tottenham Hotspur yang banyak membeli pemain murah namun berkualitas tinggi.

Tottenham Hotspur sukses menerapkan cara seperti ini sejak sekitar sepuluh tahun lalu. Tottenham praktis tak pernah mengeluarkan dana besar untuk memboyong pemain bintangnya. Mereka mendapatkan Gareth Bale, Harry Kane, Dele Alli hingga Kieran Tripier dengan harga murah namun bisa membawa mereka melaju ke final Liga Champions musim lalu.

Namun cara itu pun tak mudah. Dibutuhkan para pemandu bakat berpengalaman untuk melakukan operasi seperti itu. Hasilnya pun belum pasti. Tottenham juga sempat mengalami sejumlah kesalahan saat membeli pemain muda. Misalnya saat mereka merekrut penyerang muda Belanda Vincent Jansen yang akhirnya mereka jual kembali.

Singkat kata, tak ada cara instan untuk membangun sebuah klub sepak bola. Karena itu, meskipun kini dimiliki oleh Muhammad bin Salman, suporter Newcastle United tampaknya harus bersabar setidaknya hingga beberapa musim ke depan untuk melihat klub mereka kembali masuk ke jajaran top klub Liga Inggris.

Berita terkait

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

2 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

5 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

Liverpool ditahan imbang 2-2 oleh West Ham dalam pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Arne Slot Dikabarkan Sudah Sepakat untuk Jadi Pelatih Liverpool, Gantikan Jurgen Klopp Musim Depan

14 jam lalu

Arne Slot Dikabarkan Sudah Sepakat untuk Jadi Pelatih Liverpool, Gantikan Jurgen Klopp Musim Depan

Pelatih Feyenoord Arne Slot dikabarkan akan menjadi pengganti Jurgen Klopp di Liverpool untuk musim depan.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Manchester City Kalahkan Brighton 4-0, Tempel Ketat Arsenaldi 2 Besar

1 hari lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Manchester City Kalahkan Brighton 4-0, Tempel Ketat Arsenaldi 2 Besar

Manchester City menang telak 4-0 saat bertandang ke Brighton dalam laga tunda pekan ke-29 Liga Inggris. Simak klasemen dan top skor terkini.

Baca Selengkapnya

Liverpool Kalah di Kandang Everton, Virgil Van Dijk Minta Timnya Akhiri Musim dengan Benar

2 hari lalu

Liverpool Kalah di Kandang Everton, Virgil Van Dijk Minta Timnya Akhiri Musim dengan Benar

Kapten Liverpool Virgil van Dijk mendesak para pemain untuk segera bangkit setelah kekalahan Derby Merseyside melawan Everton.

Baca Selengkapnya

Liverpool Keok di Kandang Everton, Jurgen Klopp: Kami Terburu-buru dan Tidak Cukup Baik

2 hari lalu

Liverpool Keok di Kandang Everton, Jurgen Klopp: Kami Terburu-buru dan Tidak Cukup Baik

Manajer Liverpool Jurgen Klopp meminta maaf kepada para penggemar setelah kekalahan 2-0 dari Everton dalam Derby Merseyside.

Baca Selengkapnya

Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

2 hari lalu

Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meminta maaf kepada para penggemar setelah timnya kalah 2-0 dari Everton dalam derby Merseyside Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ditekuk Everton, Manchester United Kalahkan Sheffield

2 hari lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ditekuk Everton, Manchester United Kalahkan Sheffield

Hasil Liga Inggris pada Kamis dinihari, 25 April 2024: Liverpool kalah dari Everton, sedangkan Manchester United mengalahkan Sheffield United.

Baca Selengkapnya

Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

3 hari lalu

Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengatakan pertandingan bertajuk Derby Merseyside melawan Everton pada pekan ke-34 Liga Inggris penting.

Baca Selengkapnya

Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

3 hari lalu

Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

Laga bertajuk Derbi Merseyside antara Everton vs Liverpool akan tersaji pada pekan ke-34 Liga Inggris 2023-2024.

Baca Selengkapnya