Jadon Sancho, Timo Werner, Revolusi, dan Transfer Gelembung Sabun
Reporter
Non Koresponden
Editor
Hari Prasetyo
Rabu, 6 Mei 2020 16:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kita tahu bahwa kedatangan bek semahal 80 juta pound sterling atau setara Rp 1,49 triliun, Harry Maguire, dan kiper Kepa Arrizabalaga, senilai 71,6 juta pound, tidak lantas membawa perubahan yang siginifikan buat Manchester United dan Chelsea. Karena itu, kita patut bersikap hati-hati bahwa pemberitaan gosip soal rencana transfer pemain gelandang Inggris, Jadon Sancho, dari Borussia Dortmund ke klub-klub elit di Liga Primer Inggris dan penyerang Jerman, Timo Werner, dari RB Leipzig ke Liverpool, serta ketertarikan Real Madrid kepada Paul Pogba di Manchester United tidak menggambarkan realitas sebenarnya dari para pemain itu.
Bahwa Jadon Sancho, Timo Werner, dan Paul Pogba adalah pemain bagus di posisinya masing-masing adalah bukan isapan jempol belaka. Tapi, untuk sementara mereka belum menjadi pemain yang akan membawa perubahan besar alias revolusi ketika pindah dari satu klub ke klub lainnya.
Setelah era Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Mohamed Salah di Liverpool, sosok pemain yang pindah dan kemudian membawa perubahan besar semain lama kian langka. Bruno Fernandes baru di awal bulan madu, belum teruji dengan waktu, ketika pandemi virus corona menghentikan langkahnya di Manchester United.
Sebagia dari gorengan transfer dan perang urat syaraf dalam sepak bola modern semakin melambungkan nilai jual seorang pemain jauh di atas batas kapasitas kemampuan pemainnya. Paul Pogba adalah salah satu contoh terbaru dari kontroversi tingkat kehebatan seorang pemain yang telanjur dilekatkan kepadanya. Philippe Coutinho adalah contoh korban paling tragis dari transfer gelembung sabun itu.
Di tengah krisis pandemi virus corona yang membuat klub-klub dunia sibuk mengatur keuangannya, adalah juga adalah sebuah lelucon yang pahit jika harga Jadon Sancho atau Timo Werner terus dilambungkan.
Dunia sepak bola mengalami kemampatan sebelum datang pandemi virus corona. Permain di luar lapangan semakin mengaburkan hasil perjuangan di lapangan.
Era perubahan besar yang dibawa Johan Cruyff di Barcelona, Maradona di Napoli, trio Marco van Basten-Ruud Gullit-Frank Rijkaard di AC Milan, Lionel Messi di Barcelona, Cristiano Ronaldo di Manchester United-Real Madrid, dan Mohamed Salah di Liverpool, semakin jarang didapatkan lagi pada kisah transfer seorang pemain. Akankah Jadon Sancho kelak bernasib seperti Paul Pogba?