TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta telah memiliki sikap terkait wacana melanjutkan kompetisi Liga Indonesia. Manajemen Macan Kemayoran memiliki tiga syarat yang harus ditindaklanjuti PSSI sebelum menggulirkan kembali Liga Indonesia.

Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus menyatakan tiga syarat yang diajukan Persija setelah melalui pertimbangan yang matang, demi mementingkan keselamatan banyak orang, terutama pemain dan ofisial.

“Syarat pertama harus dipastikan pandemi Covid-19 sudah melandai, oleh karena itu sebaiknya kick off digelar bulan Oktober dan berpusat di Jawa. Jawa menjadi opsi karena dapat menggunakan transportasi darat dan agar mengurangi resiko penyebaran Covid-19 jika menggunakan pesawat. Tentunya hal ini diimbangi dengan protokol kesehatan yang baik,” ujar Ferry Paulus.

Syarat kedua yang diajukan Persija adalah menaikkan subsidi untuk klub dan peran aktif pemerintah. Kondisi pandemi seperti ini membuat klub tidak ada pemasukan dari sisi sponsor dan tiket penonton.

“Kami juga meminta subsidi dinaikkan karena praktis sudah tidak ada pendapatan dari sponsor dan tiket. Pemerintah juga harus berperan untuk dapat memberi keringanan biaya stadion, pajak dan biaya pertandingan lainnya,” Ferry Paulus menambahkan.

Sementara syarat terakhir, Ferry Paulus meminta PSSI memutuskan harus ada negoisasi ulang dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Ia tidak ingin muncul masalah baru saat liga kembali berputar.

“PSSI harus dapat memastikan bahwa harus ada renegoisasi dengan pihak APPI. Jika tidak maka akan menyisakan masalah baru kaitannya dengan gaji pemain dan ofisial,” kata Ferry Paulus.

Ferry Paulus menambahkan bila ketiga syarat yang diajukan Persija tidak terpenuhi, maka Persija tidak ingin liga dilanjutkan.

PERSIJA.ID