3 Berita Persija Hari Ini: Sergio Farias, Kenmogne, Tony Sucipto
Reporter
Tempo.co
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 10 Juni 2020 06:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Persija hari ini menampilkan kabar-kabar terbaru dari klub peserta kompetisi Liga 1 itu. Ada cerita soal Sergio Farias, Emannuel 'Pacho' Kenmogne, dan Tony Sucipta.
Inilah kabar selengkapnya:
Harapan Sergio Farias di Hari Ulang Tahun
Pelatih Persija Jakarta Sergio Farias menjadikan juara Liga 1 Indonesia sebagai harapan di ulang tahunnya ke-52 yang jatuh pada tanggal 9 Juni. "Target saya adalah membawa Persija menjadi juara Liga Indonesia," ujar Farias, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Rabu.
Juru taktik asal Brasil itu tidak sabar membawa Persija berkiprah di Liga Champions Asia. Ia ingin membuat seluruh penggemar Persija khususnya kelompok suporter The Jakmania bahagia. "Saya sangat ingin membuat Jakmania bangga," tutur Farias.
Sergio Farias merayakan usia yang ke-52 di kampung halamannya, Brasil. Meski demikian, ada sedikit kesedihan yang dirasakan Farias di hari bertambahnya umur.
"Awalnya saya berharap berkumpul bersama keluarga besar dan rekan-rekan, tetapi kondisinya tidak memungkinkan. Meski begitu saya tetap bahagia dapat merayakannya dengan istri dan anak-anak saya," tutur juru taktik yang membawa klub Korea Selatan Pohang Steelers juara Liga Champions Asia pada tahun 2009.
Sergio Farias bersama dua asisten pelatih Persija yaitu Stefano Pellegrino dan Rodrigo Pellegrino kembali ke Brasil menyusul diliburkannya Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 karena pandemi COVID-19.
Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah kompetisi dilanjutkan atau tidak. Namun, PSSI sudah berencana untuk memutar kembali Liga 1 dan 2 musim 2020 mulai bulan September atau Oktober 2020.
Selanjutnya: Kenangan Emannuel 'Pacho' Kenmogne
<!--more-->
Kenangan Emannuel 'Pacho' Kenmogne
Eks pemain Persija Jakarta Emannuel 'Pacho' Kenmogne tidak bisa melupakan kenangannya bersama klub berjuluk Macan Kemayoran yang dibelanya pada tahun 2013 dan 2016.
Dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Rabu, pria asal Kamerun itu mengingat bagaimana dia diterima dengan sangat baik oleh para pemain ketika pertama kali tiba di markas Persija. "Saya masih mengingat Ismed Sofyan, Galih Sudaryono, Fabiano dan masih banyak pemain lain," ujar Pacho, dalam laman Pesija.
Salah satu pemain yang paling intens berkomunikasi dengannya adalah Rohit Chand, yang sempat menjadi teman sekamarnya.
"Rohit itu orang yang baik. Saya tahu dia masih di Persija dan itu adalah suatu hal yang luar biasa," kata Pacho, 39 tahun.
Satu hal lain yang kerap mengingatkan Pacho dengan Indonesia adalah kuliner. "Waktu di Persija saya sangat suka memakan nasi goreng pedas dan sop buntut. Rasa seperti itu sulit ditemui di Eropa," tutur dia.
Emannuel Pacho Kenmogne perdana bergabung dengan Persija Jakarta pada tahun 2013, setelah didatangkan dari klub Yunani, Ethnikos Achna, untuk menggantikan posisi Pedro Javier. Di musim pertamanya, dia tampil sangat baik dan berhasil membuat 13 gol dari 18 pertandingan Liga Super Indonesia.
Setelah itu, Pacho sempat hijrah ke Persebaya Surabaya dan kemudian bergabung dengan tim asal Malaysia Kelantan FA. Dari Kelantan FA, tepatnya pada tahun 2016, Pacho kembali ke Persija Jakarta untuk berkompetisi di Indonesian Soccer Championship (ISC) A. Usai berseragam Persija untuk kedua kalinya, Pacho memutuskan untuk pensiun dari sepak bola.
Selanjutnya: Tony Sucipto Geluti Bisnis Kuliner
<!--more-->
Tony Sucipto Geluti Bisnis Kuliner
Bagi pesepak bola profesional, berbisnis kerap dijadikan tabungan masa depan. Bahkan banyak pesepak bola yang memilih bisnis salah satunya di bidang kuliner untuk menambah penghasilan ataupun sekadar menyalurkan hobi, termasuk bek sayap Persija Jakarta, Tony Sucipto.
Pemain berusia 34 tahun ini sudah merintis bisnis kuliner sejak dahulu yakni rumah makan. Rumah makan itu dibangun Tony pada 2015 lalu. “Saya membuka bisnis dengan rekan saya. Waktu itu melihat prospek kuliner di Bandung bagus sekali. Apalagi di sana salah satu yang terkenal adalah makanan jadinya saya fokus kesana,” ujarnya, dikutip laman Persija.
Tony memang senang menggeluti bisnis kuliner. Ia juga sempat memiliki bisnis kuliner bersama rekan pesepakbolanya. Salah satu bisnisnya yakni bertemakan restoran berjalan. Konsepnya yang ditawarkan juga sangat unik di mana sebuah bis yang disulap menjadi restoran berjalan.
Di sisi lain, saat disinggung kondisi usahanya di tengah pandemi virus corona, Tony mengatakan restaurannya hanya melayani via online mengingat dirinya berkomitmen mematuhi peraturan pemerintah terkait PSBB.
“Ya tentunya semua sektor usaha pasti berdampak karena adanya pandemi ini. Tapi saya menyiasatinya dengan pemesanannya lewat online saja. Bisa melalui ojek online salah satunya,” kata dia.
PERSIJA